Stress emosional menyebabkan serangan vasospastik pada pasien idiopatik Raynaud, yaitu penyumbatan pada arteri yang menyebabkan aliran darah ke lengan dan kaki berkurang. Pada penelitian terbaru yang melibatkan 32 pasien Raynaud dan 22 orang sehat yang dihadapkan pada tiga adegan imajinasi untuk membandingkan respon fisiologis dan subjektif. Hasilnya, kedua kelompok memberikan respons serupa terhadap adegan netral dan adegan penuh tekanan. Namun, adegan yang secara tema relevan dengan penyakit Raynaud menyebabkan penurunan suhu jari pada pasien Raynaud tapi ini tak berlaku pada responden di kelompok orang-orang sehat, berdasarkan laporan dalam Journal of psychosomatic research berjudul “Effects of General and Thematically Relevant Stressors in Raynaud's Disease” tahun 2002.
2. Pasien raynaud bisa mencari alternatif lain pengganti alkohol
Dalam Journal of the American College of Cardiology berjudul “Alcohol and Cardiovascular Health: The Razor-Sharp Double-Edged Sword” tahun 2007 bahwa terdapat hubungan antara asupan alkohol dan fenomena Raynaud, dimana peminum ringan hingga sedang memiliki insiden Raynaud yang lebih rendah dibandingkan dengan peminum yang tidak minum alkohol atau peminum berat. Penelitian menunjukkan bahwa alkohol, bila digunakan dalam jumlah sedang, memiliki efek antiaterosklerotik, yaitu anti penyumbatan pembuluh darah. Namun, ini tak berarti kamu dibenarkan meminum alkohol walau alkohol dalam jumlah sedang memiliki efek anti penyumbatan pembuluh darah. Sebab, dampak negatif dari kebiasaan minum alkohol lebih banyak lagi.
3. Memperbaiki sirkulasi darah dari rumah dengan mengubah kebiasaan
Jari tangan dan kaki yang dingin atau warnanya yang pucat atau biru pada pasien Raynaud pertanda sirkulasi darah tak lancar. Memperbaiki sirkulasi darah tak harus selalu dilakukan oleh penanganan profesional, sebab kamu dapat melakukannya sendiri dari rumah apabila masih ringan. Jika kamu perokok aktif dan memutuskan berhenti, itu merupakan langkah yang tepat sebab dapat mengurangi intensitas beberapa serangan Raynaud. Jika kamu memutuskan untuk mulai aktif berolahraga, juga sangat cocok untuk meningkatkan sirkulasi darah.
Sirkulasi darah yang lancar merupakan kunci untuk mempertahankan kesehatan yang optimal, supaya darah dan oksigen terus mengalir ke seluruh tubuh sehingga memungkinkan setiap organ berfungsi dengan baik. Hal ini membantu menyembuhkan luka lebih cepat, membuat otak tetap tajam, menjaga kesehatan jantung, dan bahkan membuat kulit memerah secara alami. “Sirkulasi juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, karena sel darah tertentu, yang dibawa oleh aliran darah, membantu melawan infeksi,” kata Marjan Moghaddam, D.O., seorang dokter osteopati yang juga dokter keluarga kepada Henry Ford Health.
4. Menghindari obat- obatan tertentu dapat mencegah kambuhnya serangan raynaud
Bentuk paling umum dari fenomena Raynaud adalah Raynaud primer. Maksudnya, kondisi Raynaud terjadi dengan sendirinya, tanpa ada keterkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu. Sebaliknya, pada beberapa kasus, penyakit Raynaud disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, misalnya sebagai dampak dari autoimun, infeksi dan obat-obatan tertentu dan ini dikelompokkan ke dalam Raynaud Sekunder, dilansir laman Clear Chemist.
Jika kondisi pasien mengarah pada Raynaud Sekunder, maka ada baiknya beberapa obat-obatan tertentu dihindari, sebab bisa menjadi efek samping dari konsumsi obat-obatan tersebut, masih dilansir laman Clear Chemist. Obat-obatan tersebut, termasuk diantaranya sebagai berikut:
- Beberapa jenis obat anti migrain, seperti sumatriptan dan ergotamine
- Beta-blocker, yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan penyakit jantung
- Beberapa obat kemoterapi
- Dekongestan
- Pil kontrasepsi
- Obat yang digunakan dalam terapi penggantian hormon
- Beberapa jenis obat yang digunakan dalam pengobatan tekanan darah tinggi, seperti obat yang menghambat kerja enzim pengubah angiotensin (angiotensin-converting enzyme, disingkat ACE) dan clonidine.
Namun demikian, tidak berarti kamu bertindak tanpa meminta saran pada dokter. Sebab dokter lebih mengetahui kondisi kesehatanmu, maka ada baiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.