Bulan Ramadhan adalah momen istimewa yang dinanti-nantikan oleh umat Islam. Bulan suci yang penuh dengan ampunan dan limpahan rahmat. Bulan yang terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dan jin-jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pun pintu yang terbuka dan pintu surga dibuka, dan tidak ada satupun pintu tertutup.Â
Ramadhan menjadi bulan yang nanti-nantikan setiap umat muslim, karenannya setiap amalan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan. Orang yang dulunya enggan menunaikan shalat lima waktu menjadi sadar dan rutin mengerjakannya, Wanita Muslimah berupaya menutup aurat, dan masjid menjadi lebih ramai. Umat muslim aktif berlomba-lomba dalam kebaikan, memperbaiki diri melalui ibadah yang lebih sempurna.Â
Jadikanlah bulan suci ini sebagai ladang pahala, prioritaskan ibadah yang utama, bulan yang hanya satu tahun satu kali sehingga merugi orang-orang yang menyiakan bulan ini. Setiap hal kebaikan yang dilakukan dibulan Ramadhan seperti berdzikir, bersedekah, beribadah semuanya akan dilipat gandakan oleh Allah membayangkan pahala yang tadinya hanya satu kebaikan tetapi ketika dibulan suci ini menjadi berlipat-lipat pahalanya, seperti ibarat orang yang bersedekah uang seratus ribu maka akan di balas berkali-kali lipat dari uang seratus ribu yang bahkan bisa menjadi jutaan.Â
Bulan penuh ampunan yang memiliki banyak keistimewaan, dan pada bulan suci ini juga menjadi penyambung silaturahmi dengan kerabat karna adanya beberapa kegiatan seperti yang dikenal kalangan Masyarakat yaitu buka bersama, bulan yang penuh dengan keistimewaannya sendiri, sehingga umat muslim menyabutnya dengan penuh kegembiraan.
Tetapi hal yang menjadi menyedihkan ketika usai bulan Ramadhan, kebanyakan usai juga ibadah-ibadah yang dilakukan. Maka seharusnya hal ini tetap dijaga, bahkan lebih disempurnakan sebagaimana ajaran dalam islam. Syaikh Sulaiman bin salimullah ar-Ruhaily hafidzahullahu menukilkan perkataan sebagian ulama: "Barangsiapa yang menjadikan hari-hari hidupnya seperti hari-harinya saat bulan Ramadhan, maka Allah akan menjadikan akhir hidupnya seperti hari raya". Â
Sebagaimana yang diketahui Ketika bulan Ramadhan usai maka akan ada hari raya bagi umat islam yang sangat dinantikan, Ketika hari raya tiba maka banyak umat muslim yang menyambut dengan hati penuh kegembiraan. Sebagaimana perkataan Syaikh Sulaiman bin salimullah ar-Ruhaily hafidzahullahu jadikan bulan Ramadhan seperti kehidupan sehari-hari, maka Ketika di hari akhir nanti menjadi hari raya.Â
Betapa bahagianya Ketika di hari akhir nanti seperti hari raya yang menjadi hari yang sangat dinantikan. Jadikanlah Ramadhan sebagai madrasah belajar untuk terus istiqomah setelah Ramadhan usai, amalan-amalan yang dilakukan di bulan Ramadhan terus berlanjut. Ibadah dan amalan ketaatan bukanlah ibarat bunga yang mekar pada waktu tertentu saja.Â
Jadikan, ibadah shalat lima waktu, shalat jama'ah, shalat malam, gemar bersedekah dan berbusana Muslimah, bukanlah ibadah musiman. Namun sudah seharusnya di luar bulan Ramadhan juga tetap dijaga. Perhatikanlah perkataan Ibnu Rajab berikut, "Barangsiapa melakukan dan menyelesaikan suatu ketaaatan, maka di antara tanda diterimanya amalan tersebut adalah dimudahkan untuk melakukan amalan ketaatan lainnya.Â
Dan di antara tanda tertolaknya suatu amalan adalah melakukan kemaksiatan setelah melakukan amalan ketaatan. Jika seseorang melakukan ketaatan setelah sebelumnya melakukan kejelekan, maka kebaikan ini akan menghapuskan kejelekan tersebut". Mintalah kepada allah agar senantiasa diteguhkan hati dalam ketaatan kepadanya hingga kematian menjemput. Amalan yang paling dicintai oleh Allah yaitu amalan yang kontinyu walaupun sedikit, maka berusahalah untuk tetap istiqomah di jalannya.
Kesimpulan:
Dalam Ramadhan terdapat banyak keistimewaan, yang dulunya enggan menunaikan shalat menjadi tekun, wanita Muslimah lebih berupaya menutup aurat, dan masjid ramai saat shalat. Umat Muslim aktif berlomba-lomba dalam kebaikan, memperbaiki diri melalui ibadah yang lebih sempurna.Â