Mohon tunggu...
SARI WAHYUNI PUTRI
SARI WAHYUNI PUTRI Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

"Thiss too, shall past" "Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berikanlah aku rizqi akan kepahaman,Dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang sholeh"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Meningkatkan Kemampuan Menulis Formal Invitation dengan Menggunakan Aplikasi Canva dan Menerapkan Model Problem Based Learning

28 Desember 2022   10:55 Diperbarui: 14 Januari 2023   11:04 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

njhjhk-63acf6f04addee7a49295013.jpg
njhjhk-63acf6f04addee7a49295013.jpg
LOKASI : SMK Negeri 5 Kerinci

TUJUAN YANG INGIN DICAPAI : Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membuat formal invitation dengan Penerapan model Pembelajaran Problem Based Learning  (PBL) dikelas XI TBS SMK Negeri 5 Kerinci

Penulis : Sari Wahyuni Putri, S.Pd

Tanggal : 10 Desember 2022

Situasi:  

Rendahnya kemampuan siswa kelas XI TBS dalam membuat formal invitation dilatarbelakangi oleh beberapa faktor antara lain:

  • siswa kurang memahami struktur teks dari formal invitation.
  • kurangnya kosakata yang dimiliki siswa dalam menulis formal invitation teks
  • Guru belum menggunakan media yang menarik dan inovatif dalam proses pembelajaran 
  • Guru masih menerapkan metode konvensional dalam proses pembelajaran

Berdasarkan poin diatas dapat diuraikan bahawa rendahnya kemampuan peserta didik dalam membuat formal invitation dikarenakan siswa masih bingung dalam menuliskan ide serta memilih expression atau phrase yang sesuai unuk digunakan dalam mengundang seseorang secara formal pada sebuah invitation card. Selain itu siswa juga kurang memahami struktur dari teks formal invitation itu sendiri. Berdasarkan pengamatan yang guru lakukan di kelas, siswa yang memiliki kemampuan kurang, cenderung kurang partisipatif dan hanya menunggu hasil kinerja temannya tanpa berkontribusi aktif. Terlebih lagi, pembelajaran pada materi ini disampaikan secara konvensional dimana guru aktif menerangkan di depan kelas, dan peserta didik diminta untuk mendengarkan serta mencatat formulasi yang dijelaskan guru. Guru tidak mempertimbangkan gaya belajar peserta didik yang beragam dalam mengembangkan aktivitas pembelajaran, padahal gaya belajar peserta didik haruslah menjadi patokan guru dalam memilih metode pengajaran yang tepat, agar pembelajaran lebih bermakna dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penyebab lainnya adalah media pembelajaran yang digunakan juga terkesan monoton. Padahal peserta didik yang merupakan digital native hendaknya difasilitasi dengan media ajar yang berbasis teknologi agar lebih menarik sehingga peserta didik terdorong rasa ingin tahu. berdasarkan hasil pengamatan, media berbasis TPACK dalam pembelajaran belum optimal sehingga pembelajaran saat ini cenderung kurang menarik dan kurang menstimulus siswa untuk mengembangkan daya berpikir kritis dan kreatifitasnya dalam menuangkan ide -- ide yang mereka miliki khususnya pada kegiatan writing.

Praktik baik ini penting untuk dibagikan karena dari hasil kajian literatur, dan wawancara yang dilakukan, banyak rekan guru di luar sana yang mengalami permasalahan yang sama, sehingga saya berharap dengan adanya praktik baik ini dapat memotivasi dan menginspirasi bagi rekan guru yang lain dalam upaya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membuat Formal Invitation

Tanggung jawab saya sebagai guru dalam praktik ini adalah memilih model dan strategi pembelajaranyang tepat, menyusun RPP yang akan digunakan, menyiapkan media pembelajaran yang disesuaikan dengan usia peserta didik agar lebih kontekstual, menyusun LKPD, menyusun rencana Evaluasi, serta mengimplementasikan pembelajaran sesuai dengan RPP. Selain itu saya juga bertanggung jawab sebagai fasilitator dan motivator bagi peserta dalam proses pembelajaran


Tantangan : 

Dari identifikasi masalah yang saya lakukan melalui refleksi diri dan wawancara kepada rekan sejawat, serta kajian literatur, tantangan yang dihadapi dalam mencapai tujuan pembelajaran antara lain:

  • Motivasi peserta didik untuk mempelajari materi masih rendah.
  • Belum maksimalnya pemahaman guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik
  • Belum maksimalnya kreatifitas guru dalam mengembangkan media ajar yang menarik

Untuk menjawab tantangan di atas, saya tergerak untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran. Dengan mengkaji berbagai literatur, melakukan wawancara dengan guru sejawat dan guru senior, serta mengikuti berbagai webinar pengembangan keterampilan guru, saya menemukan beberapa referensi yang dapat digunakan dalam perbaikan pengajaran di kelas. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan model dan strategi pembelajaran yang inovatif.

Aksi : 

Sebagai upaya dalam menghadapi tantangan yang telah dipaparkan di atas, langkah yang dilakukan antara lain:

  • Memilih model dan media pembelajaran inovatif 

Dalam memilih model pembelajaran, saya mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan materi yang akan diajarkan Mayoritas siswa kelas XI TBS SMKN 5 Kerinci memiliki gaya belajar kinestetik, dimana mereka menyukai kegiatan fisik dalam mempelajari sesuatu. Untuk menjawab tantangan ini, saya memilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media pembelajaran Canva dalam pelaksanaan proses pembelajaran

  • Menyusun RPP

Dalam kegiatan ini, saya menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi dan merumuskan Tujuan Pembelajaran yang mampumendorong peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang diberikan dalam pembelajaran.

Selanjutnya, saya menyusun kegiatan pembelajaran sesuai sintak model Problem Based Learning

a. Orientasi peserta didik pada masalah

b. Mengorganisasikan peserta didik pada masalah

c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

  • Mengembangkan media ajar

Pada materi ini, saya membuat contoh formal invitation  menggunakan aplikasi Canva; slide power point; serta media interaktif materi Formal Invitation berbasis Canva.

  • Mengembangkan LKPD 

Dalam mengembangkan LKPD writing formal invitation, saya menyesuaikan penugasan peserta didik dengan KD dan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai. Dalam menyusun penugasan dalam lembar kerja, saya mencari berbagai referensi yang sesuai dengan materi ajar. yang mana pada materi membuat Formal Invitation saya menggunakan aplikasi Canva desaign sebagai canvas siswa dalam menuangkan ide dan membuat formal invitation dengan design yang menarik.

  • Menerapkan pembelajaran inovatif berbasis TPACK

Langkah berikutnya adalah menerapkan pembelajaran dengan model PBL. dalam pembelajaran formal invitation pembelajaran di dalam kelas disesuaikan dengan langkah-langkah yang telah digambarkan di dalam RPP.

  • Melakukan penilaian pembelajaran

Pembelajaran peserta didik dinilai secara objektif, baik dari aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan dengan menggunakan instrumen yang lengkap, berupa kisi-kisi soal, indikator pencapaian, rubrik penilaian, dan evaluasi yang disesuaikan dengan IPK dan tujuan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan aksi ini, pihak-pihak yang terlibat adalah Kepala Sekolah sebagai pimpinan memberikan support dan memfasilitasi kegiatan, guru sejawat dan senior yang memberikan kontribusi berupa masukan dan saran yang bermanfaat, dan peserta didik sebagai subjek belajar.

Adapun materi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan antara lain:

  • Sumber daya listrik
  • Jaringan internet
  • Laptop
  • LCD Projector
  • Aplikasi Canva

REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK
selama proses pembelajaran berlangsung, dengan mengikuti langkah-langkah yang tercantum pada rencana pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan media Canva telah meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran sangat efektif dan pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran. Faktor yang menunjukkan bahwa model pembelajaran inovatif yang telah diterapkan berhasil adalah terlihat dari pemahaman peserta didik yang mengalami peningkatan dalam belajar dan peningkatan hasil belajar peserta didik dalam membuat formal Invitation text di kels XI TBS.

Berdasarkan hasil refleksi diri, observasi teman sejawat, survei dan daftar pertanyaan angket kepada siswa, di dapatkan bahwa dampak dari penerapan model pembelajaran Probem Based Learning yang di padukan dengan media belajar yang bervariatif dapat membuat pemahaman peserta didik lebih baik dan peserta didik lebih antusias terhadap materi teks Formal Invitation, Motivasi belajar  peserta didik selama pembelajaran dan respond peserta didik setelah melakukan survei dan angket pertanyaan kepada peserta didik.  Dengan media yang bervariatif, siswa terlihat antusias dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok serta perkelompok melakukan tugas yang di berikan oleh guru. lingkungan sekitar yaitu teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun