Mohon tunggu...
SARDO WIBOWO
SARDO WIBOWO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Financial

Naiknya Harga Bahan Pokok Menjelang Hari Raya Natal & Tahun Baru 2023

23 Desember 2022   16:25 Diperbarui: 23 Desember 2022   16:34 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pasar Gardu (Dok. pribadi)

Kenaikan harga menjelang Nataru  Natal dan Tahun Baru sudah seperti budaya karena kenaikan harga ini tidak pernah terlewatkan ketika menjelang (Nataru). Menjelang hari perayaan Natal dan Tahun Baru, sebgaian masyarakat mulai pergi kepasar untuk membeli kebutuhan pangan untuk kebutuhan perayaan dua waktu tersebut, maka dari itu harga bahan dapur seperti beras, telur, minyak goreng hingga ayam dan daging sapi mulai mengalami kenaikan harga pada perayaan (Nataru) Natal dan Tahun Baru kali ini.

Kenaikan harga bahan pokok ini sudah terjadi sejak memasuki awal bulan Desember 2022. Harga ayam per ekor mengalami kenaikan sebesar 10 persen dari harga biasanya. Kenaikan harga ini juga diakui oleh Ibu Slamet selaku pedang ayam di Pasar Gardu Jakarta Timur.

 "Untuk harga ayam per ekor awalnya Rp. 30.000 menjadi  Rp. 33.000 untuk ukuran yang kecil, untuk ukuran yang sedang Rp. 35.000 menjadi Rp. 38.500 dan untuk yang ukuran paling besar Rp. 45.000 menjadi Rp. 39.500."

Kenaikan harga bahan pokok saat setiap akhir tahun kebutuhan pokok selalu mengalami kenaikan harga pada saat Natal dan Tahun Baru. Pedagang warung kelontong bernama Rosi (29) mengatakan bahwa ada beberapa kebutuhan pokok yang sudah mulai mengalami kenaikan harga seperti telur, beras, dan minyak goreng.

"Harga-harga sih sudah mulai naik seperti telur harga normal Rp 28.000/kg sekarang menjadi Rp 31.000, beras juga mengalami kenaikan harga yang awalnya Rp. 9.500/liter  menjadi Rp. 11.000/liter, dan minyak goreng yang mengalami kenaikan yang awalnya seharga Rp. 13.500/liter menjadi Rp. 14.500/liter." Ucap Rosi.

Akibat dari kenaikan harga bahan pokok yang berlangsung setiap menjelang Natal dan Tahun Baru tersebut, daya beli masyarakat menurun hingga 20-30 persen, sehingga membuat pedagang sangat kebingungan. Penurunan ini diakui oleh  sebagian besar pedagang yang ada di Pasar Gardu Jakarta Timur. Salah satu pembeli bernama Sumiati pun mengeluhkan harga telur yang naik lumayan drastis.

"Harusnya naiknya jangan terlalu mahal, masa menjelang hari raya kaya gini orang-orang malah gak belanja sih. Semoga sebelum pergaannt tahun sudah turun deh harganya." Ucap pembeli bernama Sumiati tersebut.

Pedagang yang mengalami dampak turunnya daya beli masyarakat juga meminta agar pemerintah dapat bertindak lebih cepat dalam menangani kasus yang terjadi hamper setiap tahun ini, sehingga daya beli masyarakat kembali normal bahkan meningkat dari biasanya.

"Saya pengennya sih ya kenaikan harga barangnya jangan terlalu tinggi, kalau naik ya tidak apa-apa tapi jangan terlalu tinggi juga sih, kasihan. Soalnya gara-gara pada naik jadi yang beli berkurang sekitar 20 persen sampai 30 persen, dan malah banyak masyarakat yang mengeluh. Yang ini mahal, yang itu mahal kata mereka." Ucap Slamet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun