Bere, kalau bisa cari pasangan yang berasal dari suku batak dan beragama Kristen. -ujarnya. Dalam hati saya langsung berkata: terserah saya lah, mau dia manusia, mau nikah sama siluman, ataupun pohon pisang itu terserah saya.Â
Sebagian orang pasti pernah mengalami moment seperti ini. Bagi orang batak, pernikahan sebuah peristiwa sakral dalam keluarga. Pernikahan ini sebagai awal untuk meneruskan adat yang sudah ada. Apalagi jika mempunyai anak. Anak bagi orang batak sebagai penerus nama keluarga (marga).Â
Namun akhir-akhir ini, saya sering berdiskusi dengan kawan sebaya. Dia berkata bahwa saya cukup enak dalam menentukan identitas. Ia berkata orang tua ku dua-duanya berasal dari suku dan agama yang sama.Â
Sedangkan ia berasal dari perpaduan dari suku Batak dan suku Jawa. Saat ia pulang ke Siantar, ia selalu dibilang orang Jawa. Begitu pula saat dia dirumahnya Surabaya, ia selalu dibilang orang Batak.Â
Sebenarnya ia mengatakan hal itu dengan nada bercanda. Namun perkataannya membuat saya berpikir keras.Â
Disuatu moment, saya bertanya kepada orang tua saya dalam perspektif mereka. Mama saya sebenarnya tidak terlalu memberatkan bahwa ia harus berasal dari suku mana. Tapi ia selalu mengatakan kepada anak-anaknya bahwa mencari pasangan harus berasal dari agama Kristen.Â
Ia mengatakan berasal dari satu golongan saja bisa bertengkar hebat ataupun bercerai. Apalagi yang berbeda latar belakang. Mendengarkan penjelasan tersebut, Saya langsung berkata cukup logis.
Namun bapak saya sendiri mempunyai punya cara pikir sendiri. Ia tidak bisa membatasi pilihan anak-anaknya. Namun Ia menegaskan dua hal. Pertama, anak-anaknya harus bertanggung jawab atas pilihannya. Yang kedua, pasangan kalian harus bisa akrab dengan saudara-saudara kalian.Â
Dari sinilah saya bisa memahami. Ada faktor-faktor tertentu dalam mengambil pilihan dan keputusan. Salah Satunya pernikahan. Banyak orang yang menikah berdasarkan desakan lingkungan sosial.Â
"Wah, orang itu umur 30 koq belum nikah?". Atau yang lebih ekstrim bisa seperti ini, "dia koq umur 19 tahun koq sudah nikah? Pasti dia sudah bunting? "