Toxic merupakan topik pembahasan yang tidak ada habisnya. Kita sendiri pernah berbuat toxic secara sadar atau tidak. Banyak orang menyuarakan anti toxic.Â
Salah satunya penulis. Banyak sekali penulis berkoar akan bahayanya toxic. Namun banyak juga yang tidak sadar bahwa yang mereka lakukan juga tindakan toxic.Â
Penulis juga pernah berbuat toxic sebelumnya. Pengaruh toxic yang dialami penulis merupakan hasil dari lingkungan. Itulah kenapa penulis cukup sulit dalam menulis tentang toxic.Â
Pada dasarnya, toxic diambil dari kata poison yang berarti racun. Sifat racun sendiri berupa benda atau zat yang berbahaya. Dari hal tersebut toxic digambarkan sebagai pengaruh buruk bagi seseorang maupun kelompok.Â
Toxic sebuah fenomena sosial yang memberikan pengaruh kepada seseorang dengan tujuan tertentu. Bentuk dari toxic ini sifatnya berupa kontak fisik maupun emosional. Namun sifatnya mempunyai beberapa tipe.
Yang paling umum yaitu verbal. Gaya bicara dan gesture tubuh merupakan tipikal paling gampang dilihat. Berbicara dengan kosa kata kasar, gerakan tangan yang melambangkan suatu hal, dan sejenisnya.Â
Toxic secara fisik juga bisa berdampak pada emosional. Menyentil orang dengan cara tiba-tiba, membanting atau melempar barang secara spontan, bahkan yang paling ekstream ialah perkelahian.Â
Faktor lingkungan sebagai tempat dimana toxic itu tumbuh. Rumah, sekolah, tempat kerja, bahkan sosial media.Â