Mohon tunggu...
Djadja Sardjana
Djadja Sardjana Mohon Tunggu... profesional -

Seorang hamba Allah, ayah, suami, kepala rumah tangga (Commander In Chief), praktisi pendidikan, manajemen dan telematika yang tetap mencoba merunduk bagai padi di ladang ibadah......

Selanjutnya

Tutup

Money

Catatan Pendek: Pelibatan Banyak Pemangku Kepentingan pada Program Wirausaha Mandiri

12 Desember 2010   02:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:49 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kewirausahaan bukanlah suatu perlombaan Sprint, namun ia lebih merupakan perlombaan marathon. Tidak ada jalan pintas atau satu resep manjur dalam usaha untuk meningkatkan jiwa wira usaha di Indonesia. Namun apa yang dilakukan oleh salah satu Bank dengan Program Wirausaha Mandiri adalah usaha yang tidak kenal lelah dalam memberikan jiwa dan semangat kewirausahaan di Indonesia.

Salah satu contohnya saya perhatikan dan pelajari dari apa yang dilakukan Bank Mandiri pada Program Wira Usaha Mandiri adalah bagian dari CSR berbasiskan “Multi Stakeholder Engagement” (Pelibatan Banyak Pemangku Kepentingan) dari Kewirausahaan. Bank Mandiri mencoba melibatkan sebanyak-banyak “key stakeholder” yang secara pareto dapat memberikan impak terbesar terhadap nyawa dan jiwa kewirausahaan.

Sebagai “Change Agent”, dosen dan mahasiswa dilibatkan untuk membentuk Heart (hati, niat baik atau qalbun), yang diikuti Head (Cara Berfikir, Keilmuan dan Pengetahuan) kemudian diakhiri Hand (Cara Bertindak) yang terstruktur untuk menciptakan “Change” dan “Myelin” kewirausahaan di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri Bank Mandiri mencoba menciptakan “ketergantungan positif” (Positive Addiction) terhadap dosen dan mahasiswa kepada lini bisnisnya. Selama ini memberikan sinergi dan “win-win solution”, CSR-preneur (Social Investment-preneur) ini akan memberikan “Avalanche Effect” (Efek Bola Salju) terhadap perekonomian Indonesia karena akan menciptakan banyak wirausaha (baca: profit center) serta mengikis atau mengurangi jiwa “priyayi dan amtenaar” (baca: cost center) piramida angkatan kerja di Indonesia.

Semoga semakin banyak institusi lain yang melakukan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) dari program ini yang dapat memberikan Usaha Bersama menciptakan angkatan kerja yang siap jadi “profit center” dan bukan “cost center”…..Amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun