Mohon tunggu...
Sardin
Sardin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen di Program Studi Pendidikan Masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Pencegahan Kekerasan pada Keluarga melalui Program Positif Parenting di Kabupaten Sukabumi

5 Agustus 2024   15:24 Diperbarui: 5 Agustus 2024   15:41 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sukabumi, SMP 1 Cikakak/dokpri

Sukabumi, 3 Juli 2024 -- Pendidikan anak usia dini merupakan fondasi penting dalam perkembangan anak. Anak-anak pada usia ini sangat rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, emosional, maupun verbal. Kekerasan tersebut seringkali datang dari lingkungan terdekat sang anak, termasuk orang tua mereka sendiri. Kekerasan pada anak usia dini dapat berdampak buruk pada perkembangan mental dan emosional mereka, serta menghambat potensi akademis dan sosial mereka di masa depan. Oleh karena itu, upaya pencegahan kekerasan melalui program positif parenting sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak.

Dalam upaya mencegah kekerasan dalam keluarga dan meningkatkan kesejahteraan anak, kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema "Strategi Pencegahan Kekerasan pada Keluarga Melalui Program Positif Parenting" telah dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan keterampilan kepada para guru PAUD dalam menerapkan pola asuh yang positif serta membangun hubungan keluarga yang harmonis dan aman bagi anak usia dini.

Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi daring dan sesi luring. Sesi pertama berlangsung pada tanggal 24 Juni 2024 melalui Zoom Meeting, yang menghadirkan tiga narasumber dengan materi yang berbeda-beda.

Materi pertama mengenai Pengenalan Kekerasan dalam Keluarga disampaikan oleh Dr. Sardin, M.Si, seorang dosen UPI yang peduli terhadap dunia pendidikan anak. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai berbagai bentuk kekerasan dalam keluarga serta dampak negatifnya terhadap perkembangan anak.

Selanjutnya, Elly Mellyawati, M.Pd., seorang guru di SMPN 58 Bandung, membawakan materi tentang perundungan dengan judul "Let's Fight Bullying". Materi ini berfokus pada cara mengenali, mencegah, dan menangani kasus perundungan, baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah.

Materi ketiga tentang Strategi Pencegahan Kekerasan dalam Keluarga disampaikan oleh Dr. Yanti Shantini, M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan Masyarakat UPI. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk memahami berbagai strategi praktis dalam mencegah kekerasan dalam keluarga melalui pendekatan positif parenting.

Sesi kedua dilakukan secara luring di SMPN 1 Cikakak, Sukabumi, pada tanggal 3 Juli 2024. Materi yang disampaikan pada sesi ini melibatkan praktik langsung yang dapat diterapkan oleh para guru PAUD dalam mendidik anak usia dini.

Materi pertama mengenai Praktik Pengasuhan Positif untuk Mencegah Kekerasan kembali disampaikan oleh Dr. Sardin, M.Si. Dalam sesi ini, para peserta diajak untuk mempraktikkan teknik-teknik pengasuhan positif yang dapat membantu mencegah kekerasan dalam keluarga.

Materi kedua mengenai Dampak Kekerasan dalam Media Sosial: Mengidentifikasi, Mencegah, dan Merespon Ancaman disampaikan oleh Dr. Yanti Shantini, M.Pd. Materi ini menekankan pentingnya memahami dan mengatasi dampak negatif media sosial terhadap anak-anak, serta bagaimana orang tua dan pendidik dapat berperan dalam melindungi anak dari ancaman kekerasan online.

Kegiatan ini dihadiri oleh para guru PAUD di Kabupaten Sukabumi. Mereka diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai tantangan yang dihadapi dalam mendidik anak-anak usia dini. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan solusi praktis bagi para guru dalam menghadapi permasalahan kekerasan pada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun