Mohon tunggu...
Fransiskus Sardi
Fransiskus Sardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulus dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Program Filsafat

Follow ig @sardhyf dan ig @areopagus.2023 “Terhadap apa pun yang tertuliskan, aku hanya menyukai apa-apa yang ditulis dengan darah. Menulislah dengan darah, dan dengan begitu kau akan belajar bahwa darah adalah roh” FN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kasih dalam Kebenaran: Berkaca dari Ensiklik Caritas In Veritate

18 September 2021   09:25 Diperbarui: 18 September 2021   09:35 3827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Gambar dari intenet, katolisitas.org

Kekuatan terbesar dalam pelayanan adalah humanisme kristiani, karena membangkitkan cinta kasih, dan dipimpin oleh kebenaran, untuk menerima keduanya sebagai anugerah tetap dari Allah. Keterbukan kepada Allah membuat kita terbuka kepada sesama dan kepada hidup yang dipahami sebagai tugas kepada saesama dan kepada hidup yang dipahami sebagai solidaritas yang menggembirakan. Sebaliknya penolakan ideologis akan Allah dan ateisme ketidakpeduliaan, yang merupakan Pencipta dan juga melupakan nilai-nilai manusiawi, merupakan kendala utama untuk perkembangan sakramen saat ini. Humanism yang meniadakan Allah adalah humanisme yang tidak manusiawi. Hanya humanisme yang terbuka pada Yang Absolut dapat memimpin kita mewujudkan bentuk-bentukkehidupan sipil dan sosial -- dalam struktur, institusi, budaya, dan etos -- tanpa membaut kita berisiko terjerat pada mode zaman itu.

Kesadaran akan kasih Allah yang abadi menopang kita dalam pekerjaan untuk keadialan dan perkembangan bangsa-bangsa di antara keberhasilan dan kegagalan dan dalam usaha tanpa henti untuk mengatur urusan manusiawi yang adil. Kasih Allah mengundang kita untuk bergerak melampaui yang terbatas dan sementara memberi kita keberanian untuk terus bekerja mencari kebaikan bagi semua, meskipun ketika hal itu tidak segera tercapai dan meskipun apa yang dapat di capai baik oleh kita, pemangku politik maupun pelaku ekonomi, selalu kurang dari apa yang kita harapkan (bdk art. 78). Perkembangan membutuhkan orang-orang kristiani yang mengangkat tangannya pada Allah dalam doa, orang-orang kristiani yang digerakan oleh pengetahuan bahwa kasih dipenuhi kebenaran, yang melahirakan perkembangan yang autentik bukan merupakan usaha kita melainkan anugerah yang diberikan kepada kita. Oleh sebab itu, bahkan juga pada saat paling sulit dan rumit selain memahami apa yang sedang terajadi kita harus kembali kepada kasihnya. Kasih yang diimbangi dengan kebenaran adalah realitas mutlak yang dibutuhkan saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun