Dewasa ini, teknologi sudah mulai berkembang sangat pesat dan begitu juga halnya dengan pendidikan yang dituntut untuk menyesuaikan perkembangan teknologi yang ada.Â
Pendidikan diharapkan mampu melatih peserta didik untuk dapat menghadapi perkembangan zaman dan juga globalisasi. Pada saat ini kurikulum yang digunakan di Indonesia adalah kurikulum 2013.Â
Dimana Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Sesuai dengan kurikulum 2013, pembelajaran abad 21 juga dibentuk untuk mempersiapkan peserta didik yang berfikir kritis dan melakukan inovasi serta berkolaborasi dengan baik. Tetapi pada kenyataannya hal ini masih kurang untuk bisa diimplementasikan kepada sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, salah satu faktornya adalah kurangnya sarana dan prasarana, serta kurangnya pemahaman guru mengenai konsep ini.
Pada kegiatan yang berlangsung selama 4 bulan yaitu kegiatan Studi Independen : Modern Educator Track. Mahasiswa belajar mengenai bagaimana caranya menjadi guru yang cerdas dan mampu memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran pada pembelajaran abad 21.Â
Pembelajaran meliputi bagaimana karakteristik serta prinsip dasar dari 21CLD dan bagaimana pengamplikasiannya di masyarakat umum. Penggunaan Microsoft juga menjadi penunjang bagi jalannya pembelajaran di sekolah dengan cara menggunakan Microsoft Teams, Excel, Word, dan lainnya disetiap kegiatan.
Selama pembelajaran, mahasiswa diharuskan untuk belajar Microsoft dan berbagai jenis dan fungsi yang ada didalamnya serta penguasaan secara maksimal terhadap setiap alat (tool) yang ada di aplikasi tersebut. Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik dengan memanfaatkan teknologi dan menggunakan aplikasi aplikasi yang ada. Contoh dengan membuat presentasi yang interaktif juga bisa menggunakan Microsoft Sway dan Microsoft Powerpoint.
Setiap mahasiswa diharuskan untuk memiliki ide yang kreatif dan mampu memecahkan masalah dengan saling berkomunisasi antar satu sama lainnya dan memberikan feedback. Kegiatan ini juga didukung oleh Kemendikbud dan Kampus lainnya.
Di setiap akhir modul pembelajaran, siswa juga di tes dan adanya sertifikasi terhadap sejauh mana pemahaman yang didapatkan oleh setiap individu. Dengan adanya sertifikasi internasional, hal ini sangat bermanfaat untuk berkarir atau calon guru di masa depan serta memajukan kecanggihan anak pada masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H