Indonesia, gugusan kepulauan yang melibatkan 17508 pulau, menempati posisi keempat sebagai negara paling padat penduduknya di dunia. Signifikansi sejarah setiap pulau atau kelompok pulau, melambangkan suku-suku kuno, mungkin menyarankan beragam kepercayaan agama di antara masyarakat Indonesia. Namun, kenyataannya menggambarkan gambaran yang berbeda.
Menurut sensus 2021 oleh pemerintah Indonesia, 86,93% penduduk menganut Islam, 7,47% Kristen (Protestan), 3,08% Katolik, 1,71% Hindu, dan 0,74% Buddhism gods. Bertentangan dengan khayalan banyak agama, Indonesia pada dasarnya dibentuk oleh lima agama utama.
Untuk memahami harmoni keagamaan ini, seseorang harus menggali sejarah keagamaan Indonesia. Agama-agama awal yang masuk ke Indonesia adalah Hindu dan Buddha. Meskipun jejak manusia yang berasal dari 45.000 tahun yang lalu, agama-agama ini mencapai kepulauan tersebut sekitar abad ke-4 ketika Manusmriti meresmikan sistem kasta dalam hukum kuno India. Dalam waktu satu abad, Buddha, yang berevolusi dari Buddha India, masuk ke pulau-pulau Asia Tenggara.
Peningkatan pesat Islam di Indonesia terjadi pada abad ke-13 setelah diperkenalkannya. Mazhab Shafi'i Islam, yang dikenal karena inklusivitasnya, memungkinkan penduduk asli mempertahankan kepercayaan asli mereka bersama Islam, menarik penerimaan yang luas.
Saat Katolik tiba pada abad ke-16, Islam sudah mendirikan pijakan yang kuat. Mengingat adanya animositas sejarah antara dunia Kristen dan Islam, Katolik menghadapi tantangan. Namun, dengan dukungan keuangan yang kuat dan usaha kemanusiaan seperti bantuan bencana dan inisiatif pendidikan, baik Katolik maupun Protestan akhirnya memperoleh stabilitas di Indonesia.
Kedatangan yang tertunda dari Protestanisme, muncul pada abad ke-17 setelah Reformasi Protestan Eropa, dapat diatributkan pada faktor politik yang unik. Islam, yang difavoritkan oleh penguasa Indonesia, memainkan peran kunci dalam menyatukan wilayah dan suku yang beragam di bawah satu negara. Akibatnya, Islam mendapat dukungan besar dari nasionalis Indonesia, menetapkan keberadaannya dalam politik.
Kelima faksi agama besar ini membentuk lanskap keagamaan utama di Indonesia modern. Di luar itu, Indonesia juga memiliki beberapa komunitas agama kecil, dengan Konghucu menjadi contoh yang menonjol. Meskipun pengikutnya relatif lebih sedikit, Konghucu mendapatkan perhatian di Indonesia karena migrasi komunitas Tionghoa ke kepulauan tersebut.
Hari ini, Indonesia berdiri sebagai negara Muslim terpadat, berkembang di atas etos toleransi dan inklusivitasnya, membentuk sebuah negara yang bertahan dan berkembang di tengah kepulauannya yang beraneka ragam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H