Mohon tunggu...
Politik

Biarpun Beda Bentuk, Terorisme Tetap Terorisme

7 Desember 2015   19:49 Diperbarui: 7 Desember 2015   19:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konon menurut kabar intelijen terbaru, berkembangnya isu terorisme di Indonesia belakangan ini banyak dilakukan oleh kelompok-kelompok yang terinspirasi oleh ISIS, bukan perpanjangan tangan langsung dari kelompok ekstremis yang berpusat di Suriah tersebut. Meskipun begitu, akar tujuan teror-teror tersebut adalah melemahkan Indonesia dan menggantinya dengan pemerintahan yang berdasarkan sistem khilafah. Bahkan ada yang menyebut bahwa aksi terorisme yang berkembang di Indonesia selama ini merupakan sempalan dari paham serupa di masa lalu, yakni Negara Islam Indonesia atau umum dikenal dengan nama DI/TII.

 

Adanya sepak terjang ISIS di tingkat global, mendorong kelompok-kelompok teroris lokal kembali percaya diri untuk tampil di muka publik. ISIS menjadi semacam kiblat bagi para kelompok teroris lokal untuk melanjutkan propagandanya yang beraneka rupa, seperti beberapa di antaranya bersifat separatis, tuntutan pemberlakuan hukum berdasarkan ketentuan agama tertentu, hingga kudeta. Adapun mengenai keterlibatan dalam dukungan langsung terhadap ISIS, sejauh ini belum terbukti di lapangan. Video mengenai seorang simpatisan ISIS asal Indonesia yang sempat menghebohkan publik di awal 2015 kemarin juga belum terlihat kembali tanda-tanda kemunculannya.

 

Lantas apakah Indonesia aman dari bahaya ancaman teror ISIS? Saya pribadi cenderung menduga bahwa kehadiran ISIS di Indonesia lebih kepada kabar eksistensinya yang menginspirasi kelompok-kelompok teroris lokal untuk bangkit meneruskan propagandanya. Kabar mengenai eksistensi ISIS juga mengilhami para kelompok teroris lokal untuk menggunakan pendekatan baru dalam menguatkan propagandanya, yakni internet dan adu intelektualitas.

 

ISIS telah memunculkan paradigma bari mengenai terorisme yang lebih canggih, di mana menjadikannya sebuah tantangan baru yang tidak dapat dianggap sebelah mata. Dapat dibilang bahwa ISIS memiliki 'kecerdasan' dalam melancarkan aksi-aksinya, membuat perang terhadap terorisme kini tidak ubahnya seperti perang dunia. Bahkan kini posisi ISIS bukan lagi sebagai ancaman, namun musuh yang harus ditumpas.

 

Meskipun belum ditemukan secara luas keterlibatan ISIS dalam beberapa aksi teror kecil di Indonesia belakangan ini, namun hal tersebut jangan sampai terabaikan. Sebagaimana yang telah banyak terbukti dalam sejarah serangan terorisme di tanah air, mata simpul dari aksi-aksi teroris di Indonesia adalah untuk menghapus sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menggantinya dengan sistem pemerintahan lain, dalam hal ini pemerintahan khilafah yang berpusat pada agama tertentu. Padahal kita tahu bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk, yang berisi bukan hanya satu agama atau keyakinan, melainkan beragam, sehingga sistem pemerintahan yang mampu mengakomodir keberagaman lah yang paling sesuai, bukan yang totaliter.

 

Karena status ISIS, dan aksi-aksi terorisme lainnya di Indonesia, telah menjelma menjadi musuh bangsa, maka penanggulangannya pun harus dilakukan bersama oleh segenap bangsa, pemerintah dan masyarakat. Untuk itu, beragam sinergi yang dilakukan oleh pemerintah, seperti kerjasama lintas instansi dan lembaga negara serta pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), perlu kita dukung. Caranya adalah tentu saja dengan memegang teguh prinsip persatuan bangsa, Bhineka Tunggal Ika, serta Pancasila. Semakin kuat rasa persatuan dan cinta tanah air di dalam diri kita, maka akan semakin kuat pula keteguhan dalam menolak segala jenis propaganda terorisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun