Setelah apa yang terjadi
Ada ruang yang menarikku kembali.
Sebenarnya ini adalah waktu di mana kami bertukar tawa atas apa yang terjadi.Â
Namun ada rasa lain yang membawa kami kembali kejalur peperangan.Â
Rasa yang pernah ada
Yang selalu mempersenjatai kami dengan lapar dan nalar.Â
Atas dasar ketidak pahaman pada rasa.Â
Ku ziarahi puisi.
Kami yang dijerat keterasingan
Yang dianiaya narasi ancaman.Â
Yang diharapkan mati tanpa berdikari ialah kami.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!