Katherina Welong, SKM, MARS selaku narasumber mengatakan bahwa total kasus HIV dan AIDs pada tahun 2020 adalah 413 kasus positif. Dengan kota padang menjadi penemuan kasus tertinggi dari 19 kabupaten/kota di sumbar yakni 238 kasus positif HIV. Â Pada tahun 2021 total kasus 373 kasus Positif HIV dan kota padang dengan kasus tertinggi yaitu: 227 kasus positif. Kemudian pada tahun 2022 berjumlah 520 kasus positif dan kota padang dengan kasus tertinggi 286 Kasus. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah kasus HIV dan AIDS telah meningkat secara signifikan pada tahun 2022. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan ini termasuk kurangnya kesadaran, perilaku berisiko, stigma dan diskriminasi, serta akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
Dalam menghadapi peningkatan kasus HIV dan AIDS, penting untuk terus mengadvokasi pengetahuan yang akurat, mendukung upaya pencegahan, meningkatkan akses ke pengujian dan pengobatan, serta mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap individu yang hidup dengan HIV dan AIDS. Dengan kolaborasi global dan komitmen yang kuat, kita dapat bergerak menuju dunia yang bebas dari penyebaran HIV dan AIDS.
Eva Herawati Damanik perwakilan PKBI Sumbar menekankan pentingnya pendekatan yang terintegrasi dan lintas sektor dalam menangani masalah ini. Dia menggarisbawahi bahwa penyakit HIV dan AIDS bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga merupakan isu sosial dan ekonomi yang mempengaruhi masyarakat secara luas.
Para peserta pertemuan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inovasi dalam upaya pencegahan, dan dukungan bagi individu yang hidup dengan HIV dan AIDS. Mereka juga membahas tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan program-program tersebut dalm setiap OPD terkait.
Salah satu sorotan utama dalam pertemuan tersebut adalah pentingnya pendekatan komprehensif dalam menangani HIV dan AIDS, yang mencakup edukasi, pengujian yang mudah diakses, pengobatan yang terjangkau, dan dukungan sosial. Para peserta mengakui bahwa upaya ini membutuhkan kerja sama antara sektor kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan lainnya. Pertemuan ini juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis masyarakat dalam menangani HIV dan AIDS. Para peserta menekankan peran penting masyarakat dalam mendukung individu yang hidup dengan HIV dan AIDS, menghilangkan stigmatisasi, dan meningkatkan kesadaran tentang pencegahan dan pengobatan.
Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen kuat dari semua pihak untuk terus bekerja sama, berbagi pengetahuan dan sumber daya, serta mengadvokasi perubahan kebijakan yang lebih inklusif dan progresif dalam menanggulangi penyebaran HIV dan AIDS. Pertemuan para pihak lintas sektor ini mencerminkan semangat kolaborasi dan komitmen bersama dalam menangani HIV dan AIDS. Diharapkan bahwa langkah-langkah konkret akan diambil setelah pertemuan ini untuk mengatasi tantangan yang ada dan mewujudkan dunia yang bebas dari HIV dan AIDS.
