[caption id="attachment_326615" align="aligncenter" width="448" caption="images:detik.com"][/caption]
.
.
Sebentar lagi Ahok akan dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Sebagai Gubernur, tentulah Ahok akan punya kuasa yang besar atas kota Jakarta. Kalau selama ini Pemprov seolah bersikap baik hati, mengayomi, melayani, memanjakan, melayani warga Jakarta, dan membuat rakyat kota lainnya menjadi iri pada rakyat Jakarta karena punya Gubernur dan Wakil yang selalu melayani warganya, maka kali ini Ahok akan berbalik. Dia sudah memberi warning kepada rakyat Jakarta dan ormas-ormas tukang demo, bahwa Ahok akan menunjukkan taringnya.
Taring Ahok akan mencabik-cabik para pendemo yang berbuat RASIS.
Para pendemo silahkan demo, kalau mau membacot juga silahkan. Tapi kalau sudah bawa-bawa agama, ras, suku, itu adalah melanggar hukum. Siap-siaplah anda akan digugat oleh Ahok. Ahok akan siapkan lawyer, lawyernya galak-galak, tugasnya akan menggugat pendemo rasis, sampai memiliki keputusan hukum tetap. Selain itu, Ahok akan menertibkan PKL liar, para pengemis dan gelandangan, serta penyerobot lahan pemprov.
Kalau ada ormas pendemo Ahok yang mengancam akan menangkap Ahok dan mengirimkannya ke Belitung, sekarang gantian Ahok yang mengancam bagi ormas atau warga Jakarta yang tidak taat pada peraturan dan Undang-Undang yang berlaku di Jakarta agar keluar saja dari Jakarta. Yang melanggar juga akan diproses secara hukum yang berlaku.
Langkah Ahok ini didukung oleh Kapolda : “Kita sambut baik inisiatif pemprov untuk sinergi program upaya deteksi permasalahn dini dan tindak kejahatan. Sebagai Kapolda kita siap dan saya himbau untuk melakukan tindakan preventif ini sebagai momentum awal pelihara keamanan.”
Siap-siaplah FPI, anda yang hobi mendemo Ahok dengan isu suku dan agama, Ahok akan kick balik anda dengan undang-undang yang berlaku. Ahok sudah bilang dia itu tidak takut, dia itu juga preman, siap mati. Mati adalah keuntungan buat Ahok.
Ahok itu memang BUKAN MUSLIM. Ahok itu keturunan Tionghoa, asal Belitung. Ahok itu sekedar menjalankan tugas sesuai prosedur, peraturan dan Undang-Undang yang berlaku. Untuk hal seperti ini FPI merasa perlu mendemo Ahok, mencaci-maki, menghujat, dan mendzoliminya.
Sementara ada Gubernur MUSLIM, berbuat maksiat, korupsi dan tertangkap tangan oleh KPK di Cibubur, kenapa FPI tidak mendemo, tidak menghujat, tidak mencaci-maki dan tidak mendzoliminya ?
.
.
Emangnya kalau Muslim boleh ya berbuat maksiat dan korupsi ?
.
.
Salam Prihatin
Jonatan Sara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H