Mohon tunggu...
Jonatan Sara
Jonatan Sara Mohon Tunggu... wiraswasta -

isteri saya cuma satu, nggak niat nambah

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Salah Kasih Uang, Teller Bank Menangis di Depan Saya

23 April 2014   23:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:17 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah Kasih Uang,Teller Bank Menangis Di Depan Saya

.

.

Cerita ini terinspirasi dari cerita Kompasianer ILFANI :

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2014/04/23/salah-transfer-di-internet-banking-649069.html

.

Bekerja sebagai kontraktor, erat kaitannya dengan cash flow keuangan. Semua harus diatur dengan baik, mulai dari perencanaan modal, rencana cash flow, rencana man power, material, schedulle, dsb. Sabtu Minggu tetap ada yang kerja di lapangan, kalau tidak schedulle bisa berantakan, semua bisa ikut berantakan. Urusan pembayaran ke orang lapangan juga tidak boleh terlambat, kalau tidak mau dilempar kunci inggris. Akibat adanya perubahan rencana cash flow, maka hari itu, Jumat, saya ke Bank di daerah Cikini, Jakarta, mau tarik uang cash Rp.100 juta

Hari menjelang siang. Antrian Bank cukup ramai, mungkin mengejar waktu mau sholat Jumat, atau mungkin karena ya memang ini hari Jumat, Sabtu Minggu libur, Bank tutup. Bank ini tidak menyediakan tempat duduk antrian. Jadinya nasabah yang mau ke teller, ya harus berdiri berbaris untuk mengantri.

Tiba giliran saya. Saya serahkan form penarikan, tertulis Rp.100juta, saya sertakan juga buku tabungan dan ktp kepada teller. Setelah teller memeriksa form penarikan, coret sana coret sini, lalu teller menyiapkan uangnya. Saya hanya perhatikan saja teller sibuk menghitung uang yang akan diserahkan ke nasabah dengan alat hitung otomatis. Karena saya sudah sering melakukan transaksi seperti ini, saya percaya kalau teller sudah bekerja dengan teliti.

Teller menyerahkan uang ke saya, tiga ikatan besar. Uang saya terima. Teller tidak lupa tersenyum kepada saya. Saya pun membalas senyumannya. Teller menyerahkan form penarikan yang sudah ditandatangani dan distempel. Uang segera saya masukkan ke dalam tas. Saya memang berniat segera pergi, karena memang harus buru-buru kembali ke kantor. Beberapa langkah meninggalkan teller, rasanya kok ada yang janggal. Kenapa teller kasih 3 ikatan uang yah . . . . ??

Saya cari kursi, duduk sejenak, memeriksa ulang uang yang ada dalam tas saya. Ternyata 3 ikat uang, masing-masing ikat berjumlah Rp.50juta. Semua Rp.150juta. Saya periksa lagi form penarikan, Rp.100juta. Wah salah niy tellernya. Tanpa ada pikiran jelek, langsung saya kembali ke teller.

Pertama, saya serahkan dulu form penarikan, lalu 3 ikat uangnya. Saya suruh teller kembali memeriksa ulang. Seketika wajah teller yang selalu tersenyum manis, berubah menahan tangis. Kata maaf dan terimakasih berulang-ulang keluar dari mulutnya. Head teller yang melihat hal ini, segera menghampiri kami, memeriksa form penarikan dan jumlah uang, lalu minta maaf dan terimakasih sedalam-dalamnya. Teller nya nangis. Mungkin selain syukur, takut dimarahin sama Head Tellernya, atau Pimpinan Cabangnya. Kesalahannya fatal sekali.

.

Kalau orang ganteng tarik uang, jangan senyam-senyum di depan Teller.

Tellernya bisa grogi     :D

.

.

Jonatan Sara

.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun