Mohon tunggu...
Jonatan Sara
Jonatan Sara Mohon Tunggu... wiraswasta -

isteri saya cuma satu, nggak niat nambah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Minyak Mentah Dunia Turun, BBM Naik? Ini Jawabannya!

20 November 2014   17:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:19 2209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asumsi harga BBM di APBN adalah $ 105. Sementara dunia sedang euforia menikmati penurunan harga BBM yang sudah menyentuh $ 74,29 per barel. Turun 30% dari asumsi APBN. Penurunan ini sudah berlangsung sejak bulan Juni lalu.

Di China , sejak Juni 2014, sudah menurunkan harga BBM sampai tujuh kali.

Kalau melihat data ini saja, sontak jiwa patriotisme kita akan segera memprotes pemerintah Jokowi yang menaikkan harga BBM sebesar 2000 rupiah. Demo BBM sampai bakar-bakar ban, bentrok sama polisi, kepala bocor, tanpa tahu sebab kenapa harga minyak dunia turun, menurut saya adalah suatu tindakan yang justru merugikan diri sendiri. Kalau kepala bocor, apa terus pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM?

images: stratfor.com

.

Harga BBM diperkirakan akan tetap berkisar di level $80-an sampai akhir 2015.

Minyak adalah komoditas yang paling penting secara geopolitik.

Perubahan harga akan mempengaruhi bukan saja ekonomi pada suatu negara, bahkan termasuk mempengaruhi kondisi politik. Indonesia pernah mengalaminya ketika minyak mencapai harga tertinggi mendekati $150 perbarel. APBN jebol. Timbul krisis keuangan. Utang bertambah. Uban presiden juga bertambah.

Bagi negara produsen minyak, harga tinggi akan sangat menguntungkan. Kalau harga turun, mereka nggak pusing, paling hanya sebatas memikirkan kembali anggaran pengeluaran mereka. Kebalikannya dengan negara pengimpor minyak. Keadaannya sangat bergantung pada harga minyak. Mau naik pusing, mau turun pusing. Tidak bisa serta merta minyak naik BBM naik, minyak turun BBM ikut turun.

Seorang teman protes mengenai harga BBM, dan membandingkannya dengan Malaysia. Di Malaysia, BBM oktan 92 harganya 8400. Di sini oktan 88, harganya 8500. GDP Malaysia $15.000, jauh lebih tinggi dari GDP Indonesia. Maka seharusnya BBM kita lebih murah dari Malaysia.

Saya bilang, produksi minyak Malaysia itu 600 ribu bph, kebutuhannya cuma  500 rb barel. Masih ada kelebihannya. Nah Indonesia, produksinya 800 ribu bph, kebutuhannya 1,6 juta barel. Jadi mahal, karena kita musti ngimpor minyak.

Sudah betul itu Jokowi menaikkan BBM, Minyak mentah turun, BBM naik. Maka akan tercipta ruang fiskal/anggaran yang cukup untuk menyelenggarakan pembangunan di sektor lainnya.

images: stratfor.com

.

Jumlah produksi minyak selama empat bulan terakhir sangat mengejutkan.

Amerika Serikat telah meningkatkan produksinya dari 8,5 juta bph menjadi 9 juta bph. Ini karena permintaan minyak di Amerika Utara tinggi.

Libya naik 200 ribu bph, menjadi lebih 900 ribu bph.

Negara-negara yang mengandalkan minyak sebagai sumber dana bagi pembangunan di negerinya, seperti Libya, Aljazair, Irak, Iran, Nigeria, dan Venezuela, menghendaki harga minyak tetap tinggi.

Sementara negara penghasil minyak yang memiliki fleksibilitas yang cukup untuk mengurangi produksi minyaknya secara sukarela tanpa mempengaruhi pembiayaan dan anggaran pembangunan dalam negeri adalah Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Arab Saudi. Jika ketiga negara ini mengurangi produksi minyak, maka harga minyak mentah dunia bisa naik lagi. Harga rendah tidak berpengaruh buat mereka.

Bagaimana jika harga minyak mentah dunia turun terus?

Ini akan menjatuhkan sebagian besar produsen AS dan akan memperlambat ekspansi produksi mereka. Pertumbuhan ekonomi China yang menurun juga mempengaruhi harga minyak mentah dunia. Sebagaimana kita ketahui, sektor perumahan dan industri adalah jantung dari perlambatan ekonomi dunia. Inilah alasan harga minyak akan tetap berada di bawah $100 bph untuk tahun 2015.

Kecuali Arab Saudi dan OPEC mengubah pikiran mereka tentang pemotongan produksi.

.

Tanggal 27 November ada pertemuan OPEC.

Kita tunggu kebijakannya, apakah tetap pada produksi tinggi atau akan ada pemotongan produksi. Yang jelas, harga minyak yang rendah akan memiliki konsekuensi geopolitik yang signifikan bagi negara konsumen dan produsen minyak.

.

Harga turun, ada yang untung ada yang buntung

Menaikkan harga BBM sebelum pertemuan OPEC 27 November adalah langkah yang tepat dari pemerintah.

.

.

Semoga tambah pinter

.

Kalau sudah pinter, jangan demo

.

Apalagi pak polisi pake bawa anjing segala

.

.

Jonatan Sara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun