Kunjungan bu Menteri Susi ke Berau, Kaltim, membuahkan hasil.
Ternyata di sana marak penyelewengan BBM bersubsidi untuk nelayan. BBM dijual ke kapal-kapal asing, para pencuri ikan. Hla kok bisa? Mungkin pemikiran para distributor atau penjual BBM bersubsidi, mendingan jual ke kapal asing, bayar cash, caranya mudah, untungnya besar. Masa bodoh dengan nelayan lokal. Sudah hidup susah dan miskin, emang gue pikirin.
Bu Susi geram betul sama para penjual BBM bersubsidi ini.
Cocok lah kalau BBM bersubsidi buat nelayan distop samasekali. Selain penyalahgunaan BBM bersubsidi ini, banyak kapal asing masuk wilayah Indonesia, enak-enakkan ngambilin ikan. Bu Susi nggak bisa nunggu pagi. Malam itu langsung rapat sampai jam 3 subuh. Pak polisi disuruh bergerak saat itu juga, berangkat ke laut, tangkepin kapal-kapal asing.
Hasilnya, mantaaap.
Pagi-pagi, sudah berhasil menangkap tiga kapal nelayan asing, dari Malaysia, illegal 100%, tanpa surat-surat.Kata bu Susi, kapal-kapal itu dibakar saja, orang-orangnya ditahan, diproses secara hukum. Dari mulai TNI AL, Pak Bupati, Polres, semua disuruh bikin operasi gabungan, untuk tengkapin kapal-kapal asing. Jangan lupa senjatanya dibawa.
Baru kali ini ada berita Menteri rapat sampe jam 3 subuh, pak polisinya disuruh berangkat ke laut saat itu juga, dan berhasil tangkap kapal asing.
Selama ini nggak pernah ada kapal asing yang ditangkapi. Pejabat daerah dan polisinya nggak tau ngapain, nggak pernah nangkepin kapal asing. Enak-enak tidur jam segitu, bangun siang, ke kantor, ngopi-ngopi, ngobrol, internetan, abis makan siang terus pulang. Sebelum pulang, mampir ke pelabuhan Tanjung Redeb, nagih setoran para pengusaha ekspedisi yang sering bongkar muat di situ.
Menjelang magrib, nongkrong di pinggir pelabuhan sambil menikmati roti bakar, susu jahe, yang banyak dijual di situ. Tempat nongkrong yang asik buat santai-santai sambil ngerokok dan ngobrol-ngobrol.
Waktu saya di Berau, kotanya di Tanjung Redeb, beneran, saya nggak pernah lihat polisi di lapangan. Jalan raya juga nggak ada macetnya kayak di Jakarta. Kalau sore, ya sudah santai. Yang kerja dari tambang, pada pulang, pake kapal boat merapat di Tanjung Redeb.
Café kakilima pada buka lapak di pinggir pelabuhan. Yang dimaksud pelabuhan, bukan pelabuhan laut, tapi sungai, besar, kapal batubara juga lewat situ.
Bu Menteri, sudah bagus kapal-kapal asing ditangkepin. Setuju bu, bakar aja, sekalian sama orang-orangnya. Jangan takut sama Malaysia. Kita kan sudah punya Sukhoi. Tank Leopard juga punya banyak.
.
Kata Jokowi :
kalau Negara lain masuk Negara kita secara illegal,
mencuri hasil laut, kita bikin rame
.
.
Ayo bu, kita bikin rame . . .
.
.
.
Jonatan Sara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI