Sepulang dari pemakaman Pangeran Diponegoro pada libur natal kemarin, pulang dengan menempuh berjalan kaki yang konon katanya, makam aslinya bersemayam di Sumenep Provinsi Jawa Timur. Memang tersebar kabar bahwa makam Pangeran Diponegoro berada di Sumenep bukan di Makassar.
Berbagai versi sejarah lisan mengatakan demikian, akan tetapi dari yang saya pelajari, pemakaman Pangeran Diponegoro terletak di kota Makassar hingga sekarang ini dengan mata kepala sendiri kami melihat makam Pahlawan Nasional penentang penjajahan kolonial belanda.
![Dok.pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/01/foamatas-58686d8bf19273df0fe70920.jpg?t=o&v=770)
![Dok.pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/01/foam-58686dbdf19273c210e7091c.jpg?t=o&v=770)
![Dok.pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/01/foam1-58686deb1fafbd741aa08784.jpg?t=o&v=770)
![Dok.pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/01/foam2-58686e43d27e61d90fcd6083.jpg?t=o&v=770)
Sebagai manusia beriman, paham betul bahwa penggunaan styorofom telah dilarang di sejumlah kota besar dunia, seperti London dan New York. Di Indonesia sendiri, Bandung menjadi kota pertama yang menerapkannya. Ridwan Kamil disapa kang Emil sebagai Wali Kota Bandung memang salah satu pejabat pemerintah paling produktif memanfaatkan kecanggihan teknologi, melalui media jejaring sosial twitternya pada Rabu (12/10/2016) memposting sebuah pengunguman bahwa Bandung akan menerapkan pelarangan pemakaian styorofom untuk kemasan makanan dan minuman.
Tak ayal tanpa birokrasi berbelit-belit"Warga Bandung, per tanggal 1 November 2016 lalu, penggunaan styorofom dilarang untuk kemasan makanan dan minuman," seraya menyinggung akun twitter Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Jadi wajar kota Bandung paling eksis menjaga citra kota sebagai peraih Piala Adipura, tanpa melalui birokrasi kepura-puraan seperti daerah-daerah lain di Indonesia, ritualnya harus menunggu Perda, baru larangan pemakaian styorofom tersebut berlaku.
Tak dipungkiri lagi bahwa penggunaan styorofom sebagai pembungkus makanan masih mewabah di sekitar kita. Alasan mereka simpel sih bro, tapi apakah kita akan tetap mengkonsumsi makanan yang terbungkus oleh bahan styorofom ini? baiklah, sekedar sharing sebelumnya perlu kita ketahui tentang styorofom dan kandungan-kandungan yang ada di dalamnya bagi kesehatan serta dampak buruk terhadap lingkungan.
Styorofom tidak dapat diurai oleh lingkungan namun dapat hancur menjadi bagian-bagian kecil, cukup kecil untuk tidak sengaja dimakan oleh satwa liar. Hal ini berpotensi merusak ekosistem setempat. Selain itu styorofom juga berbahaya bagi kesehatan manusia. Menurut United State Environmental Protection Agency (US EPA), styorofomyang digunakan untuk bahan kemasan makanan berpotensi menyebabkan kanker (karsinogenik). Kemasan Styorofom, biasa digunakan untuk wadah makanan panas, ikut meleleh dan mencemari makanan yang ada di dalamnya. Dibawah ini dampak negatif Styorofom.
Berbahaya Bagi Kesehatan