(sumber gambar: http://www.bekasiurbancity.com/)
Siapa yang tidak mengenal sesosok Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam manusia paling suci, mski dihinakan. Kekasih Alloh SWT pembawa pencerah terhadap peradaban manusia. Nabi Muhammad SAW memang merupakan figur yang pantas dipuji oleh siapa pun.
Sebab, beliau memiliki kesempurnaan, baik itu sifat, perilaku maupun tutur kata. segala puji untuk beliau tak akan pernah lekang ditelan zaman, bahkan sejak zaman para sahabat sekalipun pujian itu tetap mengalir sehingga sekarang.
Sangat lazim kita mendengar kisah beliau ketika dihina, dilempari kotoran hewan hingga dikencingi bangsa YAHUDI. Itu karena Rasulullah satu ini sifat sidiq, tabligh, amanah dan fatanah yang belum dimiliki nabi-nabi sebelumnya. Betapa mulia hati Muhammad di sebuah sudut pasar di Kota Madinah ada seorang buta yang setiap harinya selalu meneriakkan Muhammad orang gila, munafik hingga memprovokator “jangan percaya dengan ucapan Muhammad,” ujar pengemis buta kepada siapa pun yang berlalu lalang di pasar.
Pengemis buta tidak tahu bahwa selama ini yang setiap hari orang menyuapkan makanan ke dalam mulutnya tersebut adalah Muhammad. Suatu hari seorang buta yang berprofesi sebagai pengemis ini merasakan jika orang yang menyuapinya kali ini bukanlah orang yang biasa menyuapinya. Berkatalah orang buta dan tua itu, "Kau bukanlah orang yang biasanya menyuapiku, ke manakah gerangan orang yang biasa menyuapiku."
Orang yang ada di hadapannya bertanya, "Bagaimana kau tahu aku bukanlah orang yang biasa menyuapimu sedangkan engkau adalah orang yang tidak bisa melihat?"
Orang tua itu pun menerangkan, "Orang yang setiap harinya menyuapiku akan mengunyah makanan itu lebih dahulu sebelum memasukkan ke mulutku karena ia tahu gigiku sudah tidak kuat lagi mengunyah makanan."
Orang yang ada di hadapannya yang ternyata adalah Abu Bakar, mendengar kisah kemuliaan hati Muhammad dari orang buta, Abu Bakar menahan tangis dan bertanya kembali, "Tahukah engkau siapa yang biasa menyuapimu setiap hari?"
Orang tua dan buta itu pun menggelengkan kepala. Abu Bakar barkata, "Orang yang menyuapimu setiap hari adalah Muhammad yang biasa engkau caci maki dan sekarang ia telah tiada."
Betapa terkejutnya orang tua itu mengetahui akan hal itu. Ia pun tersungkur menangis dan seketika itu juga mengucapkan kalimat syahadat sebagai sebuah pengakuan atas ke-Esa-an Tuhan dan kemulian Muhammad.
Untuk sekarang ini ketika menerima umpatan, caci makian, tentu akan membalas umpatan tersebut. Bahkan belum ada pemimpin negeri ini yang mampu mencopy paste perilaku Nabi, termasuk saya sendiri. Yang ada opini seperti kisah suri tauladan masih ada yang beranggapan sebagai koar-koar sendal jepit tanpa hasil. Tidak apa-apalah namanya juga ‘amar ma’ruf nahi munkar’ banyak sekali penentangnya.