Dengan meminimalisir bahan perusak ozon, berarti merawat keutuhan bumi. Tak terasa sebentar lagi manusia sebagai makhluk hidup memperingati Hari Ozon Internasional, tahukah anda bahqa hari ozon ini diperingati setiap tanggal 16 September. Bukannya tanpa alasan, lahirnya peringatan hari ozon ini untuk mengingatkan kembali kepada para pihak industri-industri lebih memperhatikan produk-produk yang ramah Ozon.
Isu menipisnya lapisan ozon sebenarnya sudah lama dikemukakan oleh para ahli, yaitu sejak 1980-an saat para ahli menemukan adanya lubang ozon pada atmosfer di atas wilayah Kutub Selatan. Gejala penipisan lapisan ozon masih berlangsung sampai saat ini sehingga penanganannya terus dilakukan secara intensif agar lapisan ozon dapat pulih ke kondisi awal.
Beberapa zat kimia, seperti Chlorofluorocarbon atau CFC, Halon dan Metal Bromida ditengarai sebagai penyebab terjadinya penipisan lapisan ozon (Bahan Perusak Ozon = BPO). Zat-zat tersebut secara ilmiah menunjukkan bahwa punya konstribusi besar terhadap kerusakan lapisan ozon. CFC yang digunakan secara luas sebagai bahan pendingin seperti kulkas dan AC, bahan pengembang pada proses pembuatan busa (foam), bahan pendorong pada kosmetik, pembasmi nyamuk, pewangi dan sebagai bahan pencuci (solvent). Sementara Halon secara digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran dan Metal Bromida digunakan untuk fumigasi pada pergudangan dan pra-pengapalan.
Sebenarnya, dampak yang ditimbulkan lapisan ozon tidak dirasakan langsung oleh masyarakat. Namun demikian, mengingat dampaknya yang cukup luas dan tidak dirasakan oleh kelompok masyarakat tertentu saja, maka isu penipisan lapisan ozon harus menjadi perhatian semua kalangan dan penanganannya butuh kerjasama berbagai pihak baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kenyataannya inilah menimbulkan keresahan dari berbagai kalangan. Dugaan akan tercabutnya kehidupan di planet ini kian santer. Bencana global yang menghancurkan kehidupan di bumi hanyalah tinggal menunggu waktu. "Dampak yang ditimbulkan penipisan lapisan ozon secara global mengerikan/dahsyat dari bencana gempa dan tsunami yang melanda Kawasan Asia.
Sedangkan bagi tanaman radiasi Ultra Violet (UV) yang berlebihan dapat mengganggu proses fotosintesa tanaman yang berakibat pada menurunnya produktifitas tanaman, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Penipisan lapisan ozon juga berpengaruh terhadap perkembangan manusia yang kita kenal stunting.Â
Planton, baik phytoplankton maupun zooplankton merupakan sumber pakan bagi organisme laut lain seperti ikan. Planton sangat sensitif terhadap sinar UV. Adanya radiasi yang berlebihan dapat menyebabkan berkurangnya populasi plankton yang akan berakibat pula pada terganggunya rantai makanan ekosistem laut. Untuk itu dibutuhkan berbagai pihak serius berpartisipasi aktif menjaga kelangsungan hidup planet bumi dengan meminimalisir bahan perusak lapisan ozon. Intinya ozon terawat bumi selamat.
12/09/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H