Kemungkinan besar sudah banyak postingan artikel yang mengupas penggunaan lambang @ pada saat membuat akun email. Hal ini tidak terlepas akibat tuntutan pesatnya perkembangan teknologi informasi.Â
Banyak diantara pengguna yang memakai email akan tetapi tidak sedikit bertanya-tanya asal muasal kenapa dan siapa penemu tanda et (@) dalam alamat email kita.Â
Saya sendiri seorang terbilang gagap teknologi sempat dibuat kepo dengan 'wajibnya' tanda (@) atau bahasa gampangnya a keong, sebab sepintas mirip keong.
Untuk menyembuhkan rasa penasaran tersebut saya browsing beberapa referensi di internet, mengapa penemunya disetiap email menggunakan lambang a keong.Â
Coba kita lihat para pemilik akun email pasti tertera lambang @. Akun email gagal dibuat apabila tidak mencantumkan lambang @ tersebut. Sebut saja akun markonah baik di gmail, yahoo dan lainnya pasti menggunakan lambang a keong ini.Â
Dari sejarah yang saya baca, di tahun 1972 seorang insinyur pendiam bernama Ray Tomlison sukses mengirimkan e-mail pertama antara dua mesin. Waktu itu ia memilih menggunakan lambang @.
Alasannya pemilihan lambang tersebut ternyata sederhana, karena menurutnya lambang itu lumayan membantu sebab mirip huruf a untuk address atau alamat lembaga pemilik e-mail yang dituju.Â
Dari sinilah lambang @ terus dipakai hingga sekarang. Semisal akun markonah@yahoo.com jika diartikan bebas maka markonah berada di akun yahoo, begitu pula pada akun gmai artinya Markonah berada di gmail. Â
Bukan hanya itu saja, justru di belahan benua biru sana jika kita mencari warung internet, tidak akan menemui tulisan atau papan nama WARNET.Â
Cukup melihat lambang @ ditembok atau pilar-pilar bangunan semua orang awam di eropa tahu bahwa logo tersebut sebagai tempat internet umum.Â
Dari pemikiran sederhana seorang insinyur pendiam bernama Ray Tomlison inilah ide brilliant lahir, bahkan seluruh dunia menggunakan lambang tersebut.
Ungkapan penutup. Jika anda ingin gagal, bergaullah dengan orang yang pesimis dan berfikiran negatif. Sebaliknya jika anda ingin sukses bergaullah dengan orang optimis dan berfikiran positif.Â
Apabila ragu akan keduanya, rekatkankanlah agar bisa merasakan aura keduanya baik positif maupun negatif. Pilihan ada pada diri anda sendiri, apakah ingin selamanya gagal atau sukses.Â
Jangan lupa awali kegiatan dengan niat. Ketika niat tersebut baik maka hasilnya akan baik, ketika niat kita buruk penuh prasangka maka hasilnya pun akan mengecewakan. Insha Alloh berkah. Amiin
15 Juni 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H