Laga kedua semifinal Piala AFF 2016 di My Dinh National Stadium, Rabu (7/12/2016) disesaki penonton untuk memberi semangant agar Timnas Vietnam yang berjuluk Golden Star ini mampu mengejar agregat gol saat kalah 2-1 melawat ke Indonesia. untuk ke lima kalinya Indonesia lolos ke final Piala AFF 2016.
Tontonan semalam begitu  neri-ngeri sedap. Ngerinya karena Timnas Indonesia sejak awal laga tidak mendapat kesempatan melakukan serangan balik, kecuali bertahan hingga titik darah penghabisan. Itu juga terlihat dari hingar bingarnya supporter Vietnam sebagai teror sesungguhnya di lapangan hijau, skema bertahan sejak menit-menit awal membuat Timnas Indonesia langsung di bombardir Vietnam yang memang membutuhkan kemenangan untuk lolos ke babak Final Piala AFF 2016. Saya sendiri nyaris tidak bernafas menyaksikan aksi spartan The Golden Star, jantungpun dibuat berdebar kencang, soalnya sepanjang laga bola seperti  tak mau beranjak di area pertahanan Indonesia, hal ini memaksa anak asuh Riedl memainkan dua strategi sekaligus yaitu jurus grendel dan jurus serangan balik, itu pun kecil sekali kesempatannya.
Penampilan Timnas di laga semifinal kali ini bermain sangat beresiko, kalaupun ada melakukan penetrasi ke pertahanan Vietnam hanya seper sekian detik saja, selanjutnya bola kembali diambil alih Vietnam, seakan si kulit bulat enggan meninggalkan lapangan. Justru formasi intinya menjaga area gawang yang dikawal Kurnia Meiga agar tidak kebobolan lebih banyak lagi, selebihnya Timnas bermain dibawah tekanan tuan rumah yang ambisus menyingkirkan Timnas Indonesia, lebih tepat Timnas  bermain cari aman, kehilangan bola merupakan tontonan sepanjang laga, hanya keberuntunganlah yang sepenuhnya datang menghampiri.
Dan keberuntungan berjalan dramatis hingga awal babak pertama Indonesia memperoleh gol pada menit-menit awal babak 2 melalui asist Boaz yang dicocor masuk gawang oleh Stefano Lily Paly. Vietnam yang selalu gagal membuat gol semakin tenggelam usai kiper mereka (Tran Nguyen Manh) terkena kartu merah menit ke-76 akibat memprotes wasit.Â
Sialnya Timnas Vietnam sudah tiga kali melakukan pergantian pemain, sehingga pemain belakang hadir sebagai penjaga gawang. Dengan sepuluh pemain justru Vietnam tampil tajam hingga melakukan serangan bergelombang tujuh hari tujuh malam, mengutip istilah bung Hadi mampu mencetak gol menyamakan skor 1-1 pada menit ke 82. Gol pertama malah melecut semangat tuan rumah untuk mencetak kembali dan sempat membalikan kedudukan menjadi 2-1 masa injury time hingga agregat pun berubah 3-3 untuk memaksakan perpanjangan waktu.
Dimasa ekstra time Indonesia yang memilki keunggulan jumlah pemain tampil lebih lepas. Dan tusukan Ferdinan Sinaga merupakan mantan Striker Sriwijaya FC Palembang itu kini merumput di PSM Makassar, berujung pelanggaran kiper lawan. Kiper Vietnam hanya menerima kartu kuning, padahal pemain terakhir yang melakukan pelanggaran semestinya mendapatkan kartu merah.
Manahati sebagai algojo dengan dingin mengeksekusi bola ke jala gawang Vietnam, hasil 2-2 membuat Indonesia unggul agregat 4-3. Vietnam yang membutuhkan 2 gol tampak begitu kepayahan mengejar ketinggalan  bahkan Timnas Indonesia nyaris mendapat pinalti kedua apabila tidak dianulir pelanggaran terhadap Rizki Pora diperpanjagan waktu babak ke dua. Skore 2-2 bertahan hingga laga usai, Indonesia berhak melaju ke Final Piala AFF 2016 hadapi Thailand kontra Myanmar.
Seperti dilansir superball.tribunnews.com, tak terima Timnas Vietnam gagal lolos ke Final Piala AFF 2016 segelintir hooligan melempari Bus Timnas Indonesia yang akan kembali ke hotel tempat mereka menginap, Hotel Daewoo, Hanoi mendapatkan serangan dari Hooligan Vietnam bahkan, akibat lemparan tersebut kaca bus yang ditumpangi oleh seluruh anggota Timnas Indonesia pecah. Pecahan kaca mengenai ofisial Timnas Indonesia yang berada di dalam bus tersebut, yakni Pelatih Kiper, Gatot Prasetyo, dan Dokter Tim, Syarif Alwi.
Kejadian tersebut membuat PSSI langsung melaporkan kejadian ini ke pihak AFF selaku federasi sepak bola Asean. Sangat memalukan betapa tidak sportifnya hooligan Timnas Vietnam hingga tega melakukan vandalisme. Kalau jadi saya tiada ma'af bagimu telah merusak fasilitas negara.
8 Desember 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H