Mohon tunggu...
Sarah Raissa Devina
Sarah Raissa Devina Mohon Tunggu... -

Angkatan 2014 yang masuk Fakultas Ekonomi dengan prodi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Makanan Nyentrik dengan Cara Masak Unik

15 Oktober 2014   05:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:59 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Molekular Gastronomi? Apaansih itu? Cabang ilmu pengetahuan baru?

Ya, pasti kata molecular gastronomibelum terlalu akrab didengar orang Indonesia. Bagi yang di SMAnya berjurusan IPA pasti langsung berasumsi kalau merujuk dari bahasa Yunani Molekular itu artinya gabungan 2 partikel kecil dan Gastronomi itu berarti ilmu tentang perut. Jadi, Gastronomi molekular adalahadalah ilmu tentang perut yang mempelajari tentang penggabungan 2 partikel kecil. Nah, asumsi tadi ternyata benar loh! Semakin penasarankan mengenai Molekular Gastronomi? Kita simak yuk artikel berikut ini J

Gastronomi molekuler (molecular gastronomy) adalah studi ilmiah mengenai gastronomi atau lebih lengkapnya adalah cabang ilmu yang mempelajari transformasi fisiokimiawi dari bahan pangan selama proses memasak dan fenomena sensori saat mereka dikonsumsi.Ilmu ini dicirikan dengan penggunaan metode ilmiah untuk memahami dan mengendalikan perubahan molekuler, fisiokimiawi, dan struktural yang terjadi pada makanan pada tahap pembuatan dan konsumsi. Perlu diperhatikan nih guys bahwa ternyata gastronomi molekuler tidak sama dengan tipe atau gaya memasak!

Sejarah Lahirnya Molekular Gastronomi

Penggunaan metode sains untuk memahami sifat-sifat makanan mulai dipertimbangkan manfaatnya pada abad 18 (1783) oleh Lavoisier dan setengah abad kemudian oleh Brillat-Savarin pada tulisannya yang berjudul "Physiology of Taste" (1852).Ilmuwan lain yang menekankan hubungan antara gastronomi dan sains adalah Nicholas Kurti, fisikawan temperatur rendah dari Universitas Oxford, Inggris. Pada tahun 1969, Kurti mengadakan presentasi berjudul "The Physicist in the Kitchen" yang direkam oleh BBC. Kemudian pada tahun 1992 diadakan simposium pertama mengenai ilmu gastronomi yang diberi judul "physical and molecular gastronomy" di Erice, Italia, dengan keterlibatan Elisabeth Thomas, Nicholas Kurti, Hervé This, dan Harold McGee. Simposium ini dimaksudkan untuk menyatukan para ilmuwan dan koki dan diadakan tiap dua tahun sekali hingga tahun 2005

Manfaat Molekular Gastronomi

Dibutuhkan gastronomi molekuler agar pengetahuan akan pembuatan makanan tradisional dapat dipelajari dan dikembangkan menjadi lebih sehat ataupun menarik.Bagi para koki atau juru masak, pengetahuan akan gastronomi molekuler membuat terciptanya teknologi ataupun hidangan baru yang unik. Sementara bagi para konsumen diharapkan mendapat kejutan dan kepuasan akan makanan yang sehat, lezat, dan menarik.

Guys pada tau gak nih siapa yang menghadirkan gastronomi molekular?Kehadiran gastronomi molekular di Indonesia ini adalah dimulai dari Chef Adrian Iskak serta Ronald Prasanto. Dua orang ini mulai memfokuskan teknik memasak gastronomi molekular dengan cara yang berbeda; untuk Chef Adrian berfokus pada makanan sedangkan Ronald Prasanto berbasis minuman kopi.

Foto-foto makanan Molekular Gastronomi

Keterangan gambar: (dari kiri atas ke kanan atas lalu kiri bawah ke kanan bawah) Pencuci mulut berupa kue dari walnut dan cokelat putih yang dibentuk sangat mirip sabun batang lengkap dengan busanya; Menu Ikan Woku yang dibentuk paha ayam; Pot kecil dengan tanah dan tanaman hijau di atasnya. Tanah merah kecokelatan ini adalah oncom dan tanamannya adalah kemangi dan di dalam "tanah",ada tahu dan sambal yang rasanya berlapis-lapis; Daftar menu yang terbuat dari nanas yang dapat disantap; serta Gambar yang menyerupai kuning telur di atas sebenarnya adalah Spherical Mango Yolk. Yap, hidangan ini terbuat dari puree mangga yang kemudian teksturnya dibuat seperti kuning telur setengah matang. Unik banget ya? Kalau gambar di sebelah kanan yang menyerupai gula-gula kapas itu adalah Foie GrasFairy Floss. Jadi, kalau kita makan rasanya tentu saja bukan manis, tapi rasa foie gras (hati bebek) yang enak banget itu.

Buat yang penasaran mengenai demo masak molekular gastronomi bisa nih klik link http://www.youtube.com/watch?v=FnINJOgVg1k Atau ada yang penasaran pengen nyicip langsung? Woles guys, kalian bisa langsung berkunjung ke Restoran "Namaaz Dining" Jl. Raya Fatmawati 26C, Fatmawati, Jakarta Selatan.

Sumber: Wikipedia, Tempo dan Google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun