Kabupaten Probolinggo adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Kraksaan. Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur. Kabupaten ini dikelilingi oleh pegunungan Tengger, Gunung Lemongan dan Gunung Argopuro. Lokasi Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar garis khatulistiwa menyebabkan daerah ini mengalami perubahan iklim dua jenis setiap tahun, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Untuk musim kemarau berkisar pada bulan April hingga bulan Oktober, sedangkan musim penghujan dari bulan Oktober hingga bulan April. Diantara dua musim tersebut terdapat musim pancaroba yang biasanya ditandai dengan tiupan angin kering yang cukup kencang yang berhembus dari arah Tenggara ke Barat Laut biasa disebut “Angin Gending”.
Selain itu Kabupaten Probolinggo memiliki beberapa obyek wisata yaitu Gunung Bromo, Air Terjun Madakaripura, Pulau Gili Ketapang dengan taman lautnya, Pantai Bentar, Arum Jeram Sungai Pekalen, Ranu Segaran dan Sumber Air Panas serta Candi Jabung yang mencerminkan kejayaan masa lalu. Adapun pembagian wilayah administratif, secara yuridis formal dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, yang terdiri dari 24 wilayah Kecamatan, 325 Desa dan 5 Kelurahan, 1.642 Rukun Warga (RW) dan 5.864 Rukun Tetangga (RT).
Adapun salah satu permasalahn yang harus dihadapi dan dituntaskan oleh kabupaten probolinggo adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan itu dilihat dari jumlah angka ketuntasan wajib belajar. Jumlah anak yang tidak bersekolah di kabupaten probolinggo terbilang tinggi. Terdapat 2 ribuan anak yang tidak bersekolah atau putus sekolah, tepatnya yaitu 2.835 anak. Dengan angka tersebut Kabupaten Probolinggo berada di posisi keenam terbanyak di jawa timur. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi, mengatakan penyebaran anak tidak sekolah juga merata di Kabupaten Probolinggo. Hampir disetiap kecamatan ditemukan anak yang tidak sekolah. Persoalan yang terjadi bisa saja disebabkan karena kerap kali orang tua di Kabupaten Probolinggo lebih memilih anaknya bekerja daripada sekolah. Solusi yang ditawarkan oleh Disdikdaya adalah program Ayo Kembali ke Sekolah. Program ini mengajak anak putus sekolah usia 21 tahun keatas untuk mengikuti sekolah paket.
Sekda Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto menjelaskan, perlu dilakukan klarifikasi dengan mendata secara lebih cermat jumlah anak usia sekolah yang tidak sekolah. Selain pendataan, mekanisme penanganan, pengembalian ke pendidikan, pendampingan, dan alternative learning pathway juga perlu dilakukan. Learning pathway atau bisa disebut jalur pembelajaran adalah rute atau jalur yang dipilih oleh peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan kecakapan dalam mata pelajaran atau bidang tertentu melalui aktivitas pembelajaran yang tersedia.
Ugas juga menyebutkan, pemkab saat ini menyiapkan satgas pendidikan. Satgas ini bukan menambah pekerjaan, tetapi memfokuskan arah pekerjaan ke domain yang lebih spesifik dan konkrit. Satgas Kabupaten Probolinggo memiliki empat tugas khusus. Pertama, mengoordinasi percepatan pencapaian target. Kedua, mengonfirmasi perangkat apalabila ada kendala dalam percepatan pencapaian. Ketiga, memantau program. Keempat atau yang terakhir, melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
Lanjut satgas kecamatan memiliki tugas memastikan data kemiskinan, stunting dan data anak tidak sekolah. Lalu mengoordinasi semua program data tersebut, Selanjutnya memastikan seluruh data masyarakat dapat terlayani dengan program pemerintah. Sementara itu, satgas desa bertugas untuk memastikan penggunaan dana desa yang tersedia untuk program.
Menurut Faisol Riza, Ketua Komisi VI DPR-RI, tingginya angka tersebut disebabkan oleh faktor ekonomi. Miris dengan tingginya angka putus sekolah yang terjadi belakangan ini, khususnya di Kabupaten Probolinggo yang mencapai angka dua ribu, sehingga Faisol Riza menyalurkan beasiswa program Indonesia pintar (PIP), bagi ribuan murid sekolah dasar (SD) di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan. Penyaluran beasiswa PIP yang memberi layanan pendidikan hingga tamat, atau lulus pendidikan. Diyakini akan sangat membantu para orang tua, serta anak peserta didik untuk tetap bersekolah. Selain itu dia berharap dengan beasiswa ini para anak didik yang terlanjur putus sekolah dapat bersekolah kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H