“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh.” (HR. Muslim)
Memiliki anak sholeh menjadi dambaan para orangtua. Karena anak yang sholeh menjadi aset berharga orangtua dalam kehidupan di akherat kelak. Do’a anak yang sholeh menjadi salah satu sumber pahala yang tak terputus meski orangtuanya sudah meninggal.
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-bani, berkata: “(semua pahala) amal kebaikan yang dilakukan oleh anak yang sholeh, juga akan diperuntukkan kepada kedua orangtuanya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala anak tersebut, karena anak adalah bagian dari usaha dan upaya kedua orangtuanya.”
Bahkan kelak di akherat Allah akan menyelamatkan orangtua dari tempat neraka dipindah ke kedudukan yang sama tinggi dengan anaknya ketika anaknya yang sholeh itu memohon kepada Allah.
Kini, orangtua berlomba-lomba melakukan segala cara untuk membuat anaknya sholeh-sholekhah. Salah satunya dimulai dari asupan makanan. Makanan menjadi salah satu faktor terpenting dalam mencetak anak sholeh. Karena makanan sumber energi yang bisa menghantarkan melakukan segala aktivitas sehari-hari. Sehingga dalam memberikan makanan kepada anak, harus kita perhatikan dengan hati-hati. Jangan sampai salah pilih yang nantinya akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dan berakibat anak jauh dari kata sholeh.
Berikut ini 5 Kriteria Makanan Pencetak Anak Sholeh:
1. Makanan Yang Dibeli Dengan Cara Halal
Membeli makanan dengan uang yang halal sangat penting. Uang yang diperoleh dari pekerjaan yang halal, tidak dengan menipu, mencuri, maupun mengambil hak orang lain. Karena nilai halal suatu makanan halal akan hilang bila cara memperolehnya dengan cara haram. Sehingga makanan halal itu akan menjadi haram.
2. Makanan Yang Hukumnya Halal
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas. Kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” (QS. Al-Maidah:3)
Berilah makanan yang hukumnya halal pada anak contohnya daging dari hewan yang jinak (tidak buas dan tidak bertaring), menyembelih dengan menyebut asma Allah.