Secara teknis, proyek adalah salah satu pendekatan pembelajaran terbaik untuk anak usia dini, Sylvia C. Chard menggambarkan kiat proyek pada anak usia dini sebagai kefokusan pembelajaran, di mana anak-anak berumur enam tahun kebawah memiliki hak milik pekerjaan dari pilihan pekerjaan yang dipilih bersama dengan kesepakatan bersama dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan prefensi setiap anak. Kiat proyek memungkinkan anak guna memanfaatkan lingkungan sekitas ataupun aktivitas keseharian sebagai perbincangan dalam berbagai aktivitas. Tujuan penting dari proyek ini adalah upaya guna menjawab pertanyaan tentang subjek yang ditujukan dan disetujui bersama guru dan anak.
Dalam pendidikan, pendidikan berbasis proyek berarti anak-anak melakukan penelitian mendalam tentang topik yang menarik untuk dipelajari secara individual atau kelompok. Dengan kata lain, pendidikan berbasis proyek ini adalah tahap mencari informasi, memberi anak peluang untuk mengeksplorasi, belajar berfikir, dan bekerjasama sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.Â
PAUD memiliki kemampuan untuk membuat visi pendidikan yang lebih aktual dan kontekstual. Misalnya, proyek ini bertujuan guna belajar secara berkelanjutan mengenai subjek sekaligus menemukan jawaban-jawaban dengan benar guna menjawab apa yang ditanyakan pengajar. Bersama kiat proyek dalam pembelajaran, anak memperoleh peluang guna memakai kebebasan secara fisik dan intelektual untuk membereskan tugas-tugas sebagaimana bertanggung jawab atasnya dengan cara yang mereka pahami.
Mengapa pembelajaran proyek itu penting ?
Pembelajaran proyek memiliki banyak manfaat penting bagi anak usia dini yaitu: memberikan kesempatan agar anak mengembangkan kemampuan dirinya sehingga dapat mewujudkan potensi kreatifnya secara maksimal, mampu menumbuhkan semangat bekerjasama diantara anak-anak yang terlibat, menumbuhkan rasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing, bantu mereka menyelesaikan pekerjaan dengan hati-hati serta mampu menggali bakat, minat, dan kemampuan anak.
Sylvia C. Chard menjabarkan fase kerja dalam metode proyek yang terdiri dari tiga tahap:
- Pada tahap pertama, guru proyek dan anak-anak menentukan topik yang akan dipilih, berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka, dan membuat daftar pertanyaan yang akan menjadi dasar proyek.
- Pada tahap kedua, fase pengembangan proyek, anak-anak mengeksplorasi informasi yang mereka peloreh melalui kedatangan mereka diberbagai tempat tertentu yang sesuai dengan topik.
- Pada tahap ketiga (menyelesaikan proyek) adalah tahap terakhir dimana peserta didik diminta untuk merancang proyek, menata hasil proyek yang akan ditunjukkan, dan mengevaluasi pekerjaan mereka sendiri. Mereka juga membandingkan hasil pekerjaan mereka dengan pertanyaan yang mereka tanyakan pada tahap pertama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek yaitu berisikan tentang kegiatan membuat proyek atau kegiatan berproyek antara guru dan anak didik dimana kegiatan itu melatih tentang kreativitas, sosial emosional dan sikap saling tolong menolong. Adapun model pembelajaran ini menjelaskan bahwa guru sangat berperan penting dalam menyiapkan bahan ajar atau proyek yang akan diselenggarakan oleh anak didik.
