Pemalang (20/1/2023) Warning Sign adalah sebuah jenis tanda yang mengisyaratkan sebuah bahaya, rintangan atau kondisi potensial yang mengharuskan perhatian khusus karena menyangkut nyawa makhluk hidup. Salah satu rangkaian program kerja keilmuan KKN TIM 1 Undip 2022/2023 yang bertempat di Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, mahasiswa Undip mengenalkan tentang "Workshop Edukasi Pentingnya Warning Sign" kepada murid sekolah dasar dan masyarakat Desa Majakerta sebagai pengingat kesadaran masing-masing tentang pentingnya waspada terhadap bahaya baik bahaya listrik atau bahaya lainnya.
Pertemuan ini dilaksanakan di SDN 02 Majakerta dan di Taman Baca Mandiri yang dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB. Program ini merupakan hasil dari observasi bersama dengan teman-teman KKN Undip yang terjun langsung ke SDN 02 Majakerta dan masyarakat Desa Majakerta untuk melihat tempat yang perlu di tambahkan Warning Sign dan tanda ajakan seperti ruang komputer, area toilet, dan lain-lain. Pelaksanaan program ini dihadiri oleh 8 murid dan 20 masyarakat Desa Majakerta.
“Pengenalan materi tentang warning sign atau tanda peringatan dalam berbahasa Inggris beserta terjemahan Indonesia sangat penting sekali untuk anak-anak seusia dini, remaja dan dewasa maupun lanjut usia sebagai bahan edukasi dan persiapan waspada bahaya. Dalam hal ini saya langsung mempraktikan bersama masyarakat untuk membuat warning sign dan tanda ajakan karena banyak sekali tempat tertentu yang belum ada tanda peringatannya untuk masyarakat Desa Majakerta,” ujar Sarah Saras Wari.
Tidak hanya warning sign, adapun yang ditambahkan yaitu dipasangkannya tanda ajakan seperti ajakan membaca buku dan buang sampah pada tempatnya. Pemilihan warna background kuning karena warna kuning menunjukkan waspada yang digunakan untuk menunjukkan situasi bahaya fisik secara langsung seperti tersandung, terpeleset, tersengat yang mana bisa mengakibatkan luka ringan atau sedang bahkan kematian.
"Edukasi dan praktik ini sangat bagus sekali diterapkan di Taman Baca Mandiri, karena banyak masyarakat yang menghabiskan kegiatan disini, bayak kabel dan colokan listrik juga. Terimakasih saya sangat setuju sekali untuk program Mba Sarah menerapkannya di Rumah Baca TBM Adinda ini." ujar Mba lilis pendiri Rumah baca TBM Adinda.
Mengharapkan program ini dapat memberi manfaat bagi anak-anak dan masyarakat umum untuk lebih paham dan hati-hati dalam sekitarnya, karena kita tidak tahu bahaya dapat datang darimana dan kapan terjadinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H