PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN LITERASI BACA TULIS ANAK USIA SEKOLAH DASAR PADA MASA PANDEMI
Pandemi covid-19 yang semakin ganas memberikan dampak terhadap ekonomi, kesehatan dan dunia pendidikan. Dengan adanya pandemi saat ini membuat aktivitas belajar yang seharusnya dilakukan di sekolah secara tatap muka, kini berubah menjadi pembelajaran  secara daring. Walaupun pembelajaran dilakukan secara daring, guru dan siswa harus tetap fokus dan semangat dalam pembelajaran. Budaya literasi, kini di Indonesia masih dibawah rata-rata atau rendah dikalangan masyarakat.
Berdasarkan  ilmu  pengetahuan dan pemahaman,literasi baca tulis berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis. Literasi diartikan secara sederhana sebagai kemampuan membaca. Berarti Literasi baca dan tulis diartikan sebagai kemampuan membaca isi teks tertulis dan juga mencangkup kemampuan kita menuliskan kembali gagasan atau ide yang kita dapat dari informasi yang dibaca. Literasi baca tulis juga dapat membantu kita untuk mengatasi bermacam-macam persoalan dengan kemampuan untuk menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi. Dalam konteks inilah Sarah 2020 mengartikan literasi baca-tulis juga mencakup terkait dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menemukan, mengomunikasikan informasi untuk mengatasi bermacam-macam persoalan dan bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat.
Kemampuan literasi baca tulis merupakan hal penting dan mendasar pada siswa untuk membuka akal pikiran siswa, menambah wawasan pengetahuan, dapat mengembangkan potensi-potensi terpendam yang ada di dalam diri siswa dan membantu siswa mengerjakan soal cerita ataupun soal UN. Pada masa ini guru harus lebih aktif dan semangat dalam mengajar siswa terutama literasi baca tulis, jangan sampai siswa tidak ada minat untuk membaca dan menulis. Hal ini melatarbelakangi guru mengajarkan siswa literasi baca tulis dengan menggunakan metode pendekatan kulitatif seperti guru membuat video penjelasan literasi baca tulis dan mempratikkan literasi baca tulis pada sisswa secara online.
Pada masa pandemi saat ini, guru sebaiknya mengembangan literasi baca dan tulis dengan cara mejelaskan dan mempratikkan melalui video dan dikirimkan kepada siswa, kemudian memberikan tugas kepada siswa mengenai literasi baca tulis seuai umur siswa. Dari hasil data observasi dan wawancara melalui orang tua, pada siswa umur 10-12 tahun mampu pratikkan literasi baca tulis secara sederhana, sedangkan siswa umur dibawah 8-9 tahun sudah mampu membaca suatu bacaan yang terdiri dari 5 paragraf dengan baik dan siwa umur 7 tahun sudah mampu membaca suatu bacaan yang terdiri dari 2 paragraf.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan deskriptif, wawancara dan mendeskripsi. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah secara deskriptif dengan bentuk penelitian survey. Teknik pengumpulan data ini memakai teknik komunikasi daring atau secara tidak langsung dengan melalui penyebaran angket dengan menggunakan media Google From yang dimbing guru da orang tua.  Data  hasil  wawancara  yang  diperoleh  akan dianalisis dengan menggunakan analisis  isi  (content  analysis). Proses analisis  data  diperoleh dengan  mengobservasi seluruh  data   yang diperoleh  dari lapangan dengan melalui wawacara siswa langsung atau orang tua secara daring atau online dan mendokumentasikan hasil seluruh data.
Identitas Penulis:Â
Nama: Sarah Evelyn Samosir
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Uiveriitas : HKBP Nommensen Medan