Mohon tunggu...
Sarah Sahrani
Sarah Sahrani Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trump Berupaya Kuasai Terusan Panama: Ekspor Tekstil Indonesia Terancam Kolaps

29 Januari 2025   23:22 Diperbarui: 29 Januari 2025   23:22 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rencana mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mengambil alih kembali kendali Terusan Panama dari negara Panama telah memicu kekhawatiran besar dalam sektor perdagangan internasional. Salah satu dampaknya yang dikhawatirkan adalah potensi kolapsnya ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia ke Amerika Serikat. Sebagai salah satu jalur distribusi barang terpenting di dunia, Terusan Panama menjadi kunci bagi pengiriman komoditas dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Mengapa Terusan Panama Penting?

Terusan Panama merupakan jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik. Jalur ini mempersingkat waktu tempuh pengiriman barang secara signifikan dibandingkan harus berlayar memutar melewati ujung selatan Amerika Selatan (Tanjung Horn). Dengan kendali yang efektif, Terusan Panama memungkinkan perdagangan internasional berjalan lebih efisien dan ekonomis.

Bagi Indonesia, terutama sektor ekspor tekstil, akses tanpa hambatan ke jalur ini menjadi krusial untuk menjaga daya saing di pasar global, khususnya pasar Amerika Serikat yang merupakan salah satu tujuan ekspor utama.

Dampak Potensial bagi Indonesia

Jika Trump benar-benar merealisasikan rencana tersebut dan terjadi ketidakstabilan di Terusan Panama, berikut adalah beberapa dampak yang mungkin dirasakan oleh sektor ekspor Indonesia:

1. Gangguan Distribusi Barang:
Konflik atas pengendalian Terusan Panama dapat memicu blokade atau peningkatan biaya penggunaan jalur pelayaran tersebut. Hal ini akan mempersulit proses pengiriman tekstil dari Indonesia ke Amerika Serikat.

2. Kenaikan Biaya Logistik:
Eksportir mungkin harus menempuh rute alternatif yang lebih panjang dan mahal, seperti melewati Tanjung Horn. Ini dapat meningkatkan biaya transportasi secara signifikan, yang pada akhirnya mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar AS.

3. Penurunan Volume Ekspor:
Biaya yang lebih tinggi dan waktu pengiriman yang lebih lama bisa membuat pembeli AS beralih ke negara eksportir lain yang memiliki jalur distribusi lebih stabil.

4. Dampak pada Ekonomi Lokal:
Sektor tekstil Indonesia yang melibatkan jutaan tenaga kerja, mulai dari produsen kain hingga pelaku usaha kecil, akan terkena imbas besar jika ekspor menurun drastis.

Langkah Antisipasi yang Perlu Dilakukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun