Mohon tunggu...
Sarah Nadzira
Sarah Nadzira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa INISNU Temanggung

Hobi menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Transformasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam Menghadapi Era Digital

2 Mei 2024   07:27 Diperbarui: 2 Mei 2024   07:38 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Sarah Nadzira

Saat ini, manusia tengah dihadapkan dengan era disrupsi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi. Di era ini, manusia juga diharuskan mengikuti perkembangan teknologi yang semula analog menjadi digital. Era digital merupakan sebuah era yang memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.


Era digital (digitalisasi) memudahkan manusia dalam mengakses segala sesuatu. Semua kalangan dapat merasakan mudahnya menjalankan aktivitas dengan dukungan digitalisasi. Salah satu contohnya adalah bagi para pelajar yang saat ini cukup membuka website dengan bantuan internet untuk mengerjakan tugas sekolah, dan lain sebagainya.


Meskipun demikian, era digital juga dapat memiliki dampak negatif jika tidak disikapi dengan bijak. Adapun hal-hal negatif yang dapat terjadi dari penggunaan teknologi secara berlebihan di era digital antara lain seseorang menjadi kurang bersosialisasi karena lebih menyenangkan bermain gadget, mendapatkan tontonan tidak sesuai dengan umur yang dapat mempengaruhi pikirannya, melemahnya nilai-nilai budi pekerti yang baik akibat meniru hal yang tidak baik dari sosial media, dan lain-lain.


Maka dari itu, peran pendidikan menjadi sangat penting agar sesuatu yang negatif dari perkembaganan teknologi digital dapat dihindari. Tidak hanya pendidikan melalui sekolah formal, akan tetapi orang tua juga harus senantiasa mendidik anak agar mereka dapat terhindar dari dampak negatif digitalisasi tersebut.


Rasulullah bersabda yang artinya: "Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya daripada ia mensedekahkan (setiap hari) satu sha" (H.R. At-Tirmidzi). Hadis tersebut menjelaskan bahwa mendidik anak merupakan hal yang baik bagi orang tua, dibandingkan dengan bersedekah setiap hari 1 sha.


Pendidikan agama Islam yang terdapat dalam sekolah formal, menjadi salah satu mata pelajaran yang dinilai oleh hampir semua orang sangat berpengaruh dalam menentukan karakter religius seorang anak. Oleh sebab itu, kurikulum dalam pendidikan agama Islam terus melakukan transformasi guna menjawab tantangan perkembangan zaman di era digital. Hal ini sesuai dengan sifat kurikulum yang dinamis (mengikuti perubahan zaman).


Transformasi kurikulum pendidikan agama Islam tak akan ada artinya bila dalam implementasinya tidak maksimal. Selain harus melek teknologi, pendidik juga sebaiknya mampu memahami karakter peserta didik yang beragam. Sebagai pendukungnya, pendidik harus mampu menciptakan strategi yang baik ketika menyampaikan materi pendidikan agama Islam dalam proses pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun