Mohon tunggu...
Sarah Melinda
Sarah Melinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Biologi

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nyala yang Tak Pernah Padam; Jadi Guru Itu Mudah Gak Sih?

22 Februari 2022   19:06 Diperbarui: 31 Mei 2022   00:05 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kalau ditanya, apa urgensi ilmu pendidikan dalam mendukung proses pembelajaran diberbagai jenjang sekolah, mungkin akan banyak jawaban bagi saya seorang "Calon Guru" seperti saya untuk pertanyaan ini. Dilihat lagi istilah pendidikan sendiri sangat akrab terdengar oleh semua orang. Lalu, bagi seorang "Calon Guru" pendidikan merupakan hal nomor satu yang harus dimilikinya, sebagai salah satu orang yang digugu dan ditiru. Manusia dalam mencapai predikat manusia sempurna (insan kamil) sebagai puncak tertinggi hakekat kehidupannya, perlu menemukan kembali formula dan arahnya di dalam sistem dan struktur sosial masyarakat. Formula yang dimaksud tiada lain adalah formula-formula pendidikan yang sedemikian penting, untuk kembali memperoleh penguatan dan direvitalisasi.

Salah satu masalah pokok dalm dunia pendidikan adalah minimnya keteladanan itu sendiri dari pihak pelaku pendidikan. Dirumah saja mislnya, bagaimana mungkin anak bisa disiplin melaksanakan ibadah shalat saat orang tuanya tidak shalat. Di sekolah juga, bagaimana bisa anak akan disiplin dating kesekolah jika kepala sekolah dan guru-guru selalu telat. Anak adalah cerminan atau duplikat dari orangtua dan gurunya. Jika orangtua dan guru baik tentu akan berimplikasi positif pada tumbuh kembang anak. Namun sebaliknya, jika mereka tidak mencerminkan diri sebagai sosok yang patut digugu dan ditiru sudah bisa dibayangkan akan seperti apa mental dan karakter anak yang menjadi tanggung jawabnya? Sebagai contoh, terkuaknya pimpinan instasi pendidikan melecehkan muridnya, tidak hanya satu bahkan belasan muridnya adalah tamparan keras bagi jagad pendidikan Indonesia.

Apa jadinya masa depan anak jika mentalitas orang-orang yang semestinya bertanggungjawab utuh atas tumbuh kembang anak malah abai dan tidak mengerti bagaimana seharusnya anak dididik. Seperti adagium yang jamak kita dengar bahwa anak-anak adalah kertas putih yang bisa berubah menjadi apapun bergantung orangtua, guru dan siapa siapa yang mengisinya. Jika semenjak dini anak dididik menjadi pribadi intoleran dan radikal, besar kemungkinan ia akan menjadi pribadi yang barbar. Pun demikian, jika semenjak dini anak diajarkan tidak disiplin, tidak sopan-santun, kelak ia akan menjadi individu yang tertinggal dan kurang ajar. Begitulah kira-kira gambaran dari dampak yang akan terjadi jika anak tidak dididik dengan benar.

 Dan karena itulah pendidikan menajdi pusat dari semua upaya membangun citra manusia paripurna, dan menjadikan pendidikan sebagai titik pijak dan startegi utama di dalam membentuk manusia yang berkualitas, insan paripurna. Jika kita jawab kembali, urgensi ilmu pendidikan dalam mendukung keberhasilan proses pembelajaran di setiap jenjang pendidikan adalah bagaimana seorang guru mendidik murid yang menjadi tanggungjawabnya agar mendapatka ilmu yang baik melalui pengajaran yang baik pula.

Lalu seperti satu bait nyanyi hymne guru "Engkau sebagai pelita dalam kegelapan" seorang guru akan menajadi pelita yang tak pernah padam bagi semua anak didiknya. Dari mulai diri kita, memahami makna pendidikan untuk nantinya nanti bisa kita ajarkan kepada semua lampu lampu yang akan kita terangi lagi. Pendidikan sebagai kekuatan dahsyat yang membangun setiap Insan, dan seluruh negara di dunia.

Mendidik anak sejatinya dimulai dari hal yang paling sederhana, memberikan teladan terbaik tentang praktik keseharian di rumah dan sekolah ihwal bagaimana seharusnya hidup itu dijalankan adalah keniscayaan agar anak terbiasa melakukan hal-hal positif yang membangun. Dengan begitu, kita optimis anak dapat menjadi pribadi berkarakter yang produktif, berdaya saing, serta siap berkontribusi dalam memajukan bangsa. Dari deskripsi di atas dapatlah dipahami bahwa memiliki pemahaman dasar tentang bagaimana semestinya mendidik anak adalah keharusan mutlak agar anak tumbuh dan berkembang ke arah yang ideal, mengikuti orangtua-guru yang telah menjadi role model terbaiknya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun