Mohon tunggu...
Sarah Damayanti Marbun
Sarah Damayanti Marbun Mohon Tunggu... -

Hamba Allah, yang kebetulan berkesempatan menjadi mahasiswi kedokteran :) ilmu masih dangkal :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ingin Daya Tahan Tubuh Meningkat, Berujung Batu Ginjal

16 Desember 2013   20:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:51 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vitamin C. Vitamin jenis ini sudah tidak asing lagi di masyarakat. Ya, vitamin C sering dikonsumsi oleh masyarakat baik dalam bentuk minuman, suplemen ataupun langsung dari buah-buahan seperti jeruk, jambu, mangga dan sebagainya untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Saat ini, banyak minuman yang beredar di pasaran dengan kandungan vitamin C 1000 mg. Namun, tahukah Anda jika mengkonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi secara terus-menerus justru berdampak buruk bagi tubuh? Berikut penjelasannya.

Vitamin merupakan zat gizi yang diperlukan dalam jumlah kecil oleh tubuh untuk berbagai fungsi biokimia. Umumnya vitamin tidak dapat disintesis (dihasilkan) tubuh, sehingga perlu asupan dari luar tubuh. Setiap hari manusia membutuhkan vitamin dalam jumlah miligram (mg). Vitamin dapat dikelompokkan menjadi vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E dan K yang terdapat di dalam lemak nabati (tumbuh-tumbuhan) dan hewani. Vitamin larut air adalah vitamin B dan C. Pada umumnya, vitamin larut air tidak disimpan di dalam tubuh, melainkan akan dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk air seni (urine).

Vitamin C (asam askorbat; ascorbic acid) dapat berfungsi sebagai antioksidan, mempercepat penyerapan zat besi, mencegah sariawan dan gusi berdarah serta membantu penyembuhan luka. Terkait dengan fungsi vitamin C dalam mempercepat penyerapan zat besi adalah, saat kita mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti daging merah, telur, bayam dan sebagainya hendaklah dibarengi dengan minum minuman yang mengandung vitamin C seperti jus jeruk. Selain jeruk, vitamin C juga banyak terkandung dalam jambu, mangga, kubis, lobak hijau, beet hijau dan kentang.

Kebutuhan vitamin C untuk dewasa adalah sekitar 60 miligram (mg) perhari. Tetapi, kebutuhan ini akan meningkat pada perokok, pemakaian alat kontrasepsi dan fase penyembuhan luka. Konsumsi vitamin C dalam dosis tinggi ternyata berdampak buruk bagi tubuh. Misalkan kita mengonsumsi vitamin C 1000 miligram perhari, sedangkan kebutuhan perhari adalah 60 miligram maka, 940 miligram sisanya tersebut akan dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk air seni (urine). Hal ini tentu akan memperberat kerja ginjal jika setiap hari ginjal melakukan pengeluaran sisa vitamin C tersebut.

Perlu diketahui bahwa komposisi zat yang terkandung dalam air seni manusia antara lain air, urea, asam urat, asam oksalat, asam laktat, kreatinin, asam fosfat, asam sulfat klorida, amoniak, garam, zat-zat berlebih dalam darah misalnya obat-obatan dan vitamin C. Salah satu zat yang terkandung dalam vitamin C adalah kalsium oksalat. Kalsium oksalat terbentuk hingga 50% yang dikeluarkan oleh asam oksalat pada air seni. Manusia tidak mampu melakukan metabolisme (pemecahan) asam oksalat, sehingga zat tersebut harus dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk air seni. Jika konsumsi vitamin C berlebih yang tidak diimbangi dengan asupan air putih yang cukup (minimal 8 gelas perhari), maka urin menjadi pekat dan terjadi penumpukan kalsium oksalat di ginjal. Kalsium oksalat yang dibiarkan terus-menerus menumpuk di ginjal ini, akan mengkristal (memadat) sehingga terbentuklah batu ginjal.

Gejala pada penyakit batu ginjal antara lain rasa sakit saat buang air kecil, keinginan buang air kecil terus-menerus tetapi hanya sedikit yang keluar, sering terjadi nyeri di pinggang dan demam menggigil. Tetapi, jangan khawatir. Penyakit ini dapat dicegah dengan pola hidup sehat seperti banyak minum air putih minimal 8 gelas perhari, perbanyak makanan berserat, jangan menahan buang air kecil serta hindari konsumsi vitamin C dosis tinggi. Sesuaikan konsumsi vitamin C dengan kebutuhan harian Anda. Jangan karena ingin menjaga daya tahan tubuh, malah berujung pada penyakit batu ginjal. Mulailah hidup sehat dari diri sendiri. (SD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun