Mohon tunggu...
sarah lisnawati
sarah lisnawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Enjoy and Happy Reading.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perjalanan Erick Thohir Yang Kini Terpilih Kembali Menjadi Menteri BUMN Kabinet Prabowo-Gibran

23 Oktober 2024   21:39 Diperbarui: 24 Oktober 2024   11:47 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Epaper Media Indonesia

Dr. (H.C.) H. Erick Thohir, B.A., M.B.A., atau yang lebih dikenal dengan nama Erick Thohir, adalah salah satu menteri yang menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia. Erick lahir pada tanggal 30 Mei 1970 di Jakarta. Ia merupakan anak dari Teddy Thohir, seorang pengusaha sukses yang ikut berperan dalam pengembangan perusahaan besar, Astra Internasional. Teddy Thohir memiliki darah Lampung, sementara ibunya berdarah Tionghoa dan Sunda. Erick menikah dengan Elizabeth Tjandra, dan mereka dikaruniai empat anak. Erick juga memiliki dua saudara, yakni Rika Thohir dan Garibaldi Thohir, yang dikenal sebagai pengusaha besar di Indonesia.

Pendidikan tinggi Erick ditempuh di Amerika Serikat, di mana ia meraih gelar sarjana dari Glendale Community College. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya, ia melanjutkan studi ke jenjang magister di Universitas Nasional California, Amerika Serikat. Sebelum memasuki dunia politik, Erick telah meniti karier di bidang olahraga dan pernah menjabat posisi penting di berbagai klub olahraga, seperti DC United, Persis Solo, Oxford United, Inter Milan, hingga Satria Muda. Sebagai pengusaha sukses, Erick Thohir dikenal sebagai tokoh penting dalam sektor bisnis dan politik. Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, Erick diangkat menjadi Menteri BUMN. Kesuksesan dan pengaruhnya dalam dunia bisnis membawa Erick kembali dipercaya mengisi jabatan yang sama pada pemerintahan berikutnya di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.


Karier bisnis Erick dimulai ketika pada 28 November 1992, ia bersama beberapa rekannya mendirikan PT Mahaka Media Tbk di Jakarta. Perusahaan ini awalnya bernama PT Abdi Bangsa sebelum kemudian dikenal sebagai Mahaka Group. Di bawah Mahaka Group, Erick ikut mempelopori penerbitan Republika, surat kabar yang ditujukan kepada komunitas Muslim di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Mahaka Group memperluas bisnisnya dengan membangun berbagai media lain, seperti stasiun televisi Jak TV, serta radio 98.7 Gen FM dan 101 Jak FM.

Selain di sektor media, Erick juga mendirikan perusahaan PT Kalyanamitra Adhara Mahardika, yang lebih dikenal sebagai Alive Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa konsultansi creative agency, brand activation, serta event organizer (EO). Pada tahun 2008, Erick bersama Anindya Bakrie mendirikan TVOne dan platform berita Vivanews, yang semakin memperkuat kehadiran Erick di dunia media dan komunikasi massa.

Di bidang olahraga, Erick Thohir juga memiliki pengaruh yang besar. Ia sempat memiliki saham di klub sepak bola internasional seperti Inter Milan dan DC United, serta klub sepak bola nasional seperti Persis Solo. Erick juga terlibat dalam pembelian saham klub sepak bola Inggris, Oxford United, bersama Anindya Bakrie. Di dunia basket, Erick merupakan pemilik klub basket Satria Muda dan pernah memiliki saham di klub basket NBA, Philadelphia 76ers.

Di bawah kepemimpinannya, Kementerian BUMN telah melakukan berbagai perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Erick Thohir memimpin berbagai terobosan penting yang berhasil memperkuat peran strategis BUMN dalam memajukan perekonomian Indonesia. Salah satu kontribusi terbesar Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick adalah perannya dalam mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia. BUMN bergerak cepat untuk memastikan distribusi vaksin di seluruh Indonesia, meskipun pada awalnya birokrasi yang harus dilalui memakan waktu lama. Namun, BUMN mampu mempercepat proses pengadaan dan distribusi vaksin dengan hasil yang sangat baik.

Selain itu, BUMN di bawah Erick Thohir berperan sebagai agregator ekonomi, mampu mengintervensi pasar ketika diperlukan, serta menjadi pelopor dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good governance). Meskipun beberapa BUMN, seperti BUMN Karya, mengalami masalah keuangan, peran BUMN dalam pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi tetap signifikan. BUMN terus berupaya menjadi pilar utama dalam perekonomian nasional.

Erick Thohir, dengan latar belakangnya yang kuat di dunia bisnis dan olahraga, terus menunjukkan kepemimpinan yang inovatif dan berkomitmen untuk kemajuan BUMN serta per ekonomi an Indonesia secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun