Mohon tunggu...
sarah lisnawati
sarah lisnawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo aku Rara dan aku mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi. Semoga dengan artikel yang aku tulis bisa membantu dan bermanfaat buat kalian ^^. Enjoy and Happy Reading :3.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Makan Gorengan Sambil Menikmati Jalanan Cisangkuy Bandung

3 April 2024   11:46 Diperbarui: 3 April 2024   21:17 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung (03/04/2024). Kuliner Indonesia selalu kaya akan cita rasa yang menggoda selera. Dua hidangan yang sedang naik daun di kalangan pecinta kuliner adalah piscok lumer dan gehu jeletot. Kedua hidangan ini menawarkan sensasi rasa yang unik dan membuat ketagihan.

Piscok Lumer: Manis Meleleh di Mulut

Piscok lumer adalah singkatan dari pisang coklat lumer, sebuah camilan kekinian yang terdiri dari pisang goreng yang dibalut dengan adonan coklat lumer. Pisang yang digoreng dengan tepung renyah menghasilkan tekstur yang kontras dengan coklat lumer yang meleleh di mulut. Perpaduan rasa manis dari pisang dan coklat, dipadukan dengan sensasi lumernya coklat, membuat piscok lumer menjadi camilan favorit banyak orang.

Gehu Jeletot: Pedas Gurih yang Menggoyang Lidah

Gehu jeletot adalah camilan khas Jawa Barat yang terbuat dari tepung gehu goreng yang diberi bumbu pedas gurih. Tekstur gehu yang renyah dipadukan dengan bumbu pedas yang meresap menghasilkan sensasi rasa yang unik dan membuat ketagihan. Gehu jeletot biasanya dinikmati sebagai camilan ataupun pelengkap hidangan nasi.

Di Bandung tentunya kalian bisa menemukan kuliner ini, tepatnya di jalan Cisangkuy. Yup ! tepatnya di depan foodcourt Pasar Cisangkuy terdapat pedagang kaki lima yang menjual Piscok Lumer & Gehu Jeletot dengan harga Rp. 5000 -- Rp. 20.000 saja. Dengan gerobak sederhananya pak Agus selaku penjual dan Pemilik usaha Piscok Lumer & Gehu Jeletot ini bisa menjual dagangannya dengan laku keras.

"Saya tiap hari menjual sekitar 150 porsi dan bisa meraup keuntungan perharinya kurang lebih Rp. 300.000 tapi ini penjualan saya setelah Covid-19, dulu sebelum Covid mah saya bisa jual sekitar 300 porsi dan keuntungan perharinya bisa mencapai kurang lebih Rp. 600.000". Ucap pak Agus selaku Pemilik usaha Piscok Lumer & Gehu Jeletot.

Pak Agus sendiri sudah berjualan di Cisangkuy sejak tahun 2018 -- sekarang dan beliau pun berjualan sendirian. Meskipun ia jualan sendirian banyak orang -- orang yang selalu nongkrong di tempat beliau ini, apalagi ditambah nongkrongnya dengan ditemani gorengan gehu jeletot yang masih panas dengan kopi panas dan didukung dengan suasana jalan Cisangkuy yang adem dingin karena diguyur hujan.

"Gorengannya enak ya murah juga Rp.5000 sudah dapat 4 pcs, sekarang kan banyak gorengan yang haarganya mahal, tapi disini murah". Ucap Pak Dede selaku pembeli.

"Saya biasa persiapan untuk berjualan itu dari jam 4 sore sampai jam 7 ya untuk bulan puasa saat ini, tapi kalo hari biasa saya biasa biasa jualan dari jam 7 pagi sampai jam 6 sore, lokasi juga saya tetep disini di depan Psar Cisangkuy ga pindah-pindah". Ucap Pak Agus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun