Pendidikan menjadi prioritas utama bagi anak, orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik buat sang buah hati terlebih pada urusan pendidikan. Tidak semua orang tua memilih menyekolahkan anaknya di sekolah pada umumnya. Ada beberapa orang tua yang memilih memberikan pendidikan dengan Homeschooling. Homeschooling menjadi salah satu model pilihan orang tua dalam mengarahkan anak-anaknya dalam bidang pendidikan. Pilihan ini muncul karena adanya pandangan para orang tua tentang kesesuaian minat oleh anak-anaknya. Homeschooling ini banyak dilakukan di kota-kota besar, terutama oleh mereka yang pernah melakukannya ketika berada di luar negeri.
Di Indonesia keberadaan homeschooling sudah mulai menjamur di kota besar. Namun kini, keberadaannya justru banyak dimanfaatkan kalangan menengah keatas, seperti artis, dan kalangan entertainer. Tak jarang kalangan-kalangan tersebut menginginkan rumah sebagai ruang kelas. Alasan beberapa orang tua memilih homeschooling untuk anaknya, adanya ketakutan pada orang tua dengan adanya bullying disekolah, sekolah tidak mengajarkan iman yang baik, dan orang tua merasa bertanggung jawab sepenuhnya dengan pendidikan anaknya.
Menurut sebuah artikel berjudul Homeschooling Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah yang di kutip dari Indosiar.com menyebutkan bahwa Homeschooling (Sekolah rumah), menurut Direktur Pendidikan Kesetaraan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Ella Yulaelawati, adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang kondusif.
Sebelum anda memilih homeschooling untuk anak anda, ada yang harus anda ketahui tentang homeschooling yang dibagi menjadi tiga format, yaitu Homeschooling tunggal, homeschooling tunggal dilakukan oleh orangtua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan yang lainnya. Homeschooling Majemuk, dilakukan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orangtua masing-masing. Homeschooling Komunitas, merupakan gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus dan lainnya.
Tapi ada beberapa pendapat yang tidak setuju dengan adanya homeschooling karena bagi mereka yang tidak sependapat berpersepsi bahwa orang tua bukan guru profesional, Anak-anak nantinya tidak bisa bersosialisasi, Tidak tahu harus memakai kurikulum apa, biaya untuk membeli buku menjadi lebih besar karena tidak bisa meminjam buku dari sekolah.
Dibalik beberapa kekurangan homeschooling, namun homeschooling juga memiliki kelebihan yaitu anak menjadi subyek dalam belajar, objek belajar lebih luas dan nyata, memberikan kemudahan dalam belajar karena waktu dan tempat yang fleksibel dan lainnya.
Kembali lagi pada kedua orang tua yang memilihkan hal yang terbaik buat anak-anaknya, memberikan pendidikan secara formal di sekolah atau nonformal secara homeschooling. Karena dari kedua pilihan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, bagaimana para orang tua menyikapi dan pendapat dari masing-masing orang tua saja. Dengan homeschooling mungkin bisa menjadi alternatif bagi anak untuk lebih dekat dengan keluarga dan orang tua bisa lebih dekat memantau perkembangan anak, namun dari segi orang tua sendiri pun harus benar-benar memiliki waktu yang luang untuk mendidik sang buah hati. Bukan hanya orang tua yang ingin memberikan yang menurutnya terbaik namun tidak bisa berperan penting dalam proses tumbuh kembang anaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H