Mohon tunggu...
Sarah Keisya Azzahra Putri
Sarah Keisya Azzahra Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Balancing Development and Sustainability Sebagai Diplomasi G20 Indonesia

1 April 2023   11:47 Diperbarui: 10 April 2023   18:24 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perkembangan Balancing Development and Sustainability sebagai bentuk visi indonesia dalam diplomasi g20

Balancing Development and Sustainability merupakan visi Indonesia dalam diplomasi G20 yang menekankan pentingnya mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Pemilihan visi ini didasarkan untuk menghadapi tantangan dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, termasuk masalah lingkungan, ketimpangan ekonomi, dan kemiskinan. Para negara anggota pun merespon positif dari adanya visi yang diusung oleh Indonesia ini sebagai bentuk cara untuk mengatasi permasalahan global. Melalui beberapa inisiatif yang ada, Indonesia berusaha untuk memperkuat posisinya dalam diplomasi ekonomi global dan mempromosikan kepentingan nasionalnya di dunia internasional.

Alasan Balancing Development and Sustainability sebagai bentuk visi indonesia dalam diplomasi G20 sebagai topik yang menarik

Visi Balancing Development and Sustainability sebagai bentuk visi Indonesia dalam diplomasi G20 mencerminkan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif dan relevan dengan isu-isu global saat ini seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketimpangan ekonomi sehingga menjadi alasan sebagai topik yang menarik untuk dibahas. Indonesia sebagai negara berkembang dengan potensi besar sebagai kekuatan ekonomi global harus memperjuangkan kepentingan nasionalnya di dalam forum G20 yang juga akan meningkatkan posisi Indonesia dalam kerja sama ekonomi global dan memperkuat citra positif Indonesia di dunia internasional.

Keterkaitan  Balancing Development and Sustainability sebagai bentuk visi indonesia dalam diplomasi  G20 dengan materi kuliah

Keterkaitan Balancing Development and Sustainability sebagai bentuk visi Indonesia dalam diplomasi G20 dengan materi kuliah hubungan internasional. Dalam konteks hubungan internasional, diplomasi ekonomi global menjadi sangat penting dalam proses untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasionalnya. Visi Balancing Development and Sustainability yang diusung oleh Indonesia dalam diplomasi G20 sejalan dengan agenda global, seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang menjadi fokus dalam kerja sama ekonomi global saat ini. Sehingga hal ini juga dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk mengembangkan pandangan dan strategi yang lebih holistik dan berkelanjutan terkait dengan pembangunan maupun kebijakan luar negeri di masa depan.

Perkembangan pada pengusungan visi Balancing Development and Sustainability sebagai bentuk visi dalam diplomasi G20 oleh Indonesia

Dalam forum G20, Indonesia menggunakan inisiatif Blue Economy sebagai salah satu cara untuk memperkuat kerja sama di antara negara anggota G20 dalam mengatasi tantangan dalam pengelolaan sumber daya laut dan lingkungan. Inisiatif Maritim Connectivity juga digunakan oleh Indonesia yang bertujuan untuk mempromosikan konektivitas maritim di antara negara-negara anggota G20, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat kerja sama di antara negara-negara tersebut. Sejak Indonesia mengusung visi Balancing Development and Sustainability sebagai bentuk visi dalam diplomasi G20 pun terdapat beberapa capaian yang telah terjadi, di antaranya:
1.Peningkatan kesadaran internasional tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan: Indonesia telah mempromosikan pengembangan energi bersih dan bahan bakar terbarukan, pengembangan infrastruktur berkelanjutan, dan mengurangi dampak perubahan iklim.
2.Peningkatan kerja sama internasional dalam bidang pembangunan berkelanjutan: Indonesia telah memperkuat kerja sama internasional dengan negara-negara anggota G20 dan organisasi internasional terkait, seperti PBB dan Bank Dunia yang mencakup dukungan teknis dan keuangan dalam mengembangkan proyek pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
3.Peningkatan investasi dalam pembangunan berkelanjutan: Indonesia telah menarik perhatian investor untuk berinvestasi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia, termasuk dalam sektor energi bersih, transportasi ramah lingkungan, dan pengembangan infrastruktur berkelanjutan lainnya.
4.Peningkatan kontribusi Indonesia dalam agenda global pembangunan berkelanjutan: Indonesia telah aktif dalam mengambil bagian dalam diskusi dan pengambilan keputusan di forum internasional terkait agenda pembangunan berkelanjutan global, termasuk SDGs dan Konvensi Perubahan Iklim.

Capaian di atas menunjukkan bahwa visi ini telah memberikan dampak positif dalam memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi ekonomi global. Meskipun begitu, terdapat beberapa masalah yang terjadi dalam pelaksanaannya. Beberapa masalah yang terjadi adalah sebagai berikut:
1.Implementasi yang lambat: Hal ini disebabkan oleh kompleksitas dalam merancang dan melaksanakan kebijakan pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Selain itu, banyak negara anggota G20 lainnya masih fokus pada pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan dampak lingkungan dan sosialnya, sehingga visi Indonesia sulit untuk diimplementasikan secara luas.
2.Masalah pembiayaan: Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, diperlukan investasi yang besar, baik dari sektor publik maupun swasta. Namun, sektor swasta masih kurang tertarik dalam melakukan investasi pada sektor-sektor yang berpotensi berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
3.Kesulitan dalam mengintegrasikan visi ke dalam kebijakan nasional: Kebijakan di tingkat nasional masih terbilang kurang terintegrasi dengan visi tersebut yang disebabkan oleh perbedaan pandangan dan kepentingan di antara berbagai pihak yang terlibat dalam pembuatan kebijakan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil.

Tidak hanya masalah yang dihadapi, terdapat juga tantangan yang ada dalam menemukan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Pembangunan ekonomi yang terlalu cepat dan tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan dan mengancam keberlangsungan hidup manusia dan planet ini.
Visi Balancing Development and Sustainability juga harus memperhatikan ketimpangan sosial dan ekonomi dalam pembangunan berkelanjutan. Pembangunan ekonomi yang tidak inklusif dapat meningkatkan kesenjangan antara kelompok masyarakat yang kaya dan miskin, dan memperburuk ketidakadilan sosial.
Meskipun diplomasi G20 memainkan peran penting dalam mempromosikan kerja sama internasional dalam pembangunan berkelanjutan.

Manfaat Balancing Development and Sustainability sebagai bentuk visi indonesia dalam diplomasi G20

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun