Mohon tunggu...
Sarah Jauhari
Sarah Jauhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pahami Boundaries, Ciptakan Hubungan Personal yang Sehat

15 Februari 2023   00:12 Diperbarui: 15 Februari 2023   00:25 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika memulai hubungan dengan orang lain, kita tak ayal memberikan sebagian ruang personal kita kepada orang tersebut. Membiarkan orang lain masuk ke dalam personal space kita tentu bukan hal yang salah. Membagikan ruang personal kepada orang lain, seperti pasangan, dapat menjadi cara untuk saling memahami dan menjalin hubungan yang lebih dekat.

Beralasan cinta, orang yang tengah kasmaran terkadang tak ragu untuk melakukan apa saja yang diminta pasangannya. Tidak hanya permintaan yang sifatnya materi, terkadang permintaan yang melewati batas ruang personal juga disanggupi ketika sedang bucin-bucinnya. Melarang pasangan untuk bertemu dengan orang lain (terlebih lawan jenis), memaksa pasangan untuk memberikan akses akun media sosial, dan hal-hal lain yang dilakukan tanpa persetujuan pasangan adalah sedikit dari contoh tindakan yang menghargai boundaries pasangan. 

Sedikit yang tahu, membagi ruang personal dalam dirimu kepada orang lain harus diiringi dengan pemahaman mengenai boundaries. Lantas, apa itu boundaries?

Secara harfiah, boundaries dapat diartikan sebagai batasan. Batasan tersebut dibuat seseorang untuk membatasi diri dengan segala aspek di luar dirinya. Boundaries dapat berupa berbagai hal, mulai dari fisik hingga perasaan. Contohnya adalah ketika seseorang merasa tidak nyaman dalam melakukan kontak fisik, seperti bergandengan tangan atau berpelukan, maka dia akan membuat batasan dengan orang lain. 

Dalam hubungan personal, boundaries juga dapat berupa batasan secara emosional. Dalam hal ini, seseorang membuat batasan terkait informasi beserta perasaan yang akan dibagikan kepada orang lain. Membuat emotional boundaries memungkinkan seseorang untuk menjaga kestabilan emosional serta menghormati perasaan dirinya dan orang lain. Salah satu contoh emotional boundaries adalah dengan membuat batasan mengenai hal-hal personal apa yang boleh dan tidak boleh diikut campuri orang lain tanpa diminta.

Batasan emosional juga berarti seseorang dapat memberi batasan atas emosi dan tanggung jawab terhadap orang lain. Contoh sederhananya adalah dengan tidak memberikan komentar atau nasihat ketika tidak diminta orang yang berkaitan. 

Ketika seseorang dapat memberi batasan jelas atas personal space dirinya dan menghormati boundaries orang lain, hubungan personal dapat tumbuh dengan sehat. Beberapa langkah untuk membangun dan menghormati boundaries milikmu sendiri antara lain dengan,

  • Memahami hal-hal apa yang membuatmu nyaman dan tidak nyaman

  • Berani mengatakan apa yang kamu inginkan

  • Jangan menjadi seseorang yang gak enakan

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun