Mohon tunggu...
Sarah Dwi Lestari
Sarah Dwi Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Nama : Sarah Dwi Lestari NIM : 1804223 Departemen : Pendidikan Khusus Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan Kelompok : 28 DPL : Dadang Yunus L, M.Pd

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat Literasi di Masa Pandemi pada Siswa SMP Negeri 26 Bandung

29 September 2021   09:03 Diperbarui: 29 September 2021   09:06 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dikutip dari kemdikbud.go.id pada tanggal 22/08/19---Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa ruh dari semua gerakan pendidikan adalah literasi.

Guru hendaknya mampu membimbing dan merangsang siswa untuk berkreasi dari referensi yang dibacanya, tidak sekadar mewajibkan untuk membaca buku saja, tetapi memantik diskusi sehat yang melatih daya kritis dan kemampuan berkomunikasi. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Sehingga literasi dinilai penting dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Budaya literasi yang tertanam dengan baik akan memengaruhi keberhasilan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Pada peta jalan GLN 2016---2019, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan enam literasi dasar yang wajib dikembangkan melalui tripusat pendidikan (sekolah, keluarga, dan masyarakat). Di antaranya, literasi bahasa, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewargaan.

Masa pandemi COVID-19 ini membuat para pendidik harus berpikir kreatif agar pembelajaran berbasis literasi yang dilaksanakan tetap berjalan efektif. Di samping itu, pelajar perlu meningkatkan kemampuan literasinya agar  dapat menguasai berbagai mata pelajaran. Sehingga dengan begitu, pendidik dan pelajar harus bekerja sama untuk menciptakan situasi pembelajaran yang efisien. Pendidik perlu melakukan inovasi pembelajaran agar minat literasi pelajar meningkat yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memahami bacaan, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif. Oleh karenanya, tentu saja para pendidik harus memutar otak untuk melakukan inovasi pembelajaran agar dapat meningkatkan minat literasi pelajar.

SMP Negeri 26 Bandung, sekolah yang menjadi tempat penulis dalam melaksanakan kegiatan KKN. Sekolah menggunakan media WhatsApp Group setiap harinya dan Zoom Meeting pertiga hari dalam proses pembelajaran daring (dalam jaringan).

Guru memberikan segala informasi pembelajaran dalam WhatsApp Group, memberikan tugas dalam buku tematik, serta membahas materi pertiga hari sekali di dalam Zoom Meeting. Namun, dengan melakukan metode penugasan ini dapat membuat anak jenuh, sehingga minat literasinya menurun. Dengan begitu, pada pelaksanaan KKN Tematik UPI 2021 Gelombang II ini penulis bekerja sama dengan pihak sekolah untuk melakukan inovasi pembelajaran  dalam rangka meningkatkan minat literasi pada siswa SMP Negeri 26 Bandung di era pandemi ini.

Hal yang saya lakukan dalam pelaksanaan kegiatan KKN ini ialah membantu guru menyelesaikan administrasi sekolah, lalu melakukan pendampingan siswa dan orang tua dalam pembelajaran daring yang mendukung kegiatan literasi baca tulis, numerasi, serta sains, dengan membuat salindia terkait materi beberapa mata pelajaran dan saya bagikan melalui WhatsApp Group dengan tujuan agar pembelajaran daring ini berjalan efektif dan tidak terpaku pada buku tematik. Penulis pun membagikan poster pada WhatsApp Group orang tua siswa dengan judul "Tips Mendampingi Anak Belajar di Rumah Selama Pandemi", "Tips Meningkatkan Kemampuan Literasi Anak", dan lain sebagainya.

Penulis juga melakukan penguatan pembelajaran dengan membagikan beberapa video pembelajaran terkait materi dalam mata pelajaran yang mendukung kegiatan literasi agar anak tidak jenuh dalam belajar, khususnya dalam meningkatkan minat literasi siswa tersebut. Selain itu, penulis menugaskan siswa untuk membuat review pembelajaran dengan metode fishbone untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap bacaan dilihat dari segi pertanyaan (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana) serta mencantumkan identitas buku di bagian ekor ikan tersebut.

Berbagai hal telah penulis lakukan, seperti membuat salindia yang inovatif, membagikan poster dan video pembelajaran, menyediakan beragam bacaan non pendidikan, menugaskan review buku dengan metode fishbone, dan lain sebagainya dengan maksud meningkatkan minat literasi pada siswa SMP Negeri 26 Bandung. Dengan adanya inovasi dalam pembelajaran, diharapkan dapat menumbuhkan semangat siswa dan siswa menjadi berkembang secara optimal, khususnya dalam kegiatan literasi baca tulis, numerasi, dan sains.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun