Mohon tunggu...
Sarah ClaudiaPressasna
Sarah ClaudiaPressasna Mohon Tunggu... Foto/Videografer - I'm here

Your life is as good as your mindset

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengingat Kenangan Indah, Bagaimana Nostalgia Bisa Terjadi?

12 Maret 2021   23:52 Diperbarui: 12 Maret 2021   23:53 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Nostalgia adalah munculnya sensasi emosi yang begitu kuat ketika kita mengingat kejadian atau seseorang dari pengalaman masa lalu. Pemicunya bisa banyak hal. Sederhananya seperti aroma, musik, atau tempat yang mengingatkan pada perasaan nostalgia. Tak hanya itu, percakapan hingga sekadar melamun mengenang masa lalu juga bisa membawa seseorang untuk bernostalgia.

Ketika nostalgia muncul, perasaan yang muncul kerap kali membuat seseorang merasa nyaman dan bahagia. Ini juga yang membuat seseorang bisa betah berjam-jam berbicara tentang masa lalu dengan teman lama. Ini terjadi karena nostalgia bisa memicu aktivitas metabolik di beberapa bagian otak. Ketika merasakan nostalgia, akan ada stimulus aktivitas metabolik sekaligus aliran darah di beberapa bagian otak, utamanya di frontal, limbic, paralimbic, dan otak bagian tengah.

Perasaan positif yang muncul ketika seseorang mengalami nostalgia ternyata juga bisa "melindungi" seseorang dari emosi negatif seperti kekecewaan hingga kecemasan berlebih. Tak menutup kemungkinan seseorang menjadikan nostalgia sebagai "mesin waktu" untuk meninggalkan realita masa kini. terlebih jika sedang merasa kewalahan menghadapi masalah yang tengah dihadapi.

Ada kalanya nostalgia menyebabkan seseorang menjadi bingung atau sedih. ini terjadi karena ada faktor intropeksi dan rumination. Ini adalah pikiran yang muncul tanpa disengaja tentang masa lalu yang kurang indah. Ketika hal ini muncul, seseorang justru bisa berlarut-larut memikirkan kesalahan apa yang dilakukan. Dan disinilah muncul rasa penyesalan

Apabila rasa penyesalan ini sangat mendominasi hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu mencari bantuan profesional. Tak lupa, lakukan cara untuk menerima kekurangan diri dan tidak menyesali apa yang terjadi di masa lalu.

Dengan demikian, nostalgia bisa hadir sebagai mesin waktu yang menyenangkan di sela menghadapi realita masa kini. Bukan untuk kabur, namun demi mengenang masa-masa menyenangkan yang pernah terjadi.

Diketahui bahwa nostalgia adalah emosi campuran. Tak selalu positif, nostalgia juga bisa berarti negatif. Ini terjadi ketika seseorang lebih suka mengenang masa lalu yang membahagiakan ketimbang menghadapi situasi yang berada di luar ekspektasi mereka sendiri, sehingga nostalgia dijadikan sebagai alat pelarian. 

Lalu, Bagaimana jika seseorang tidak bisa berhenti memikirkan masa lalu ?

Apabila seseorang terjebak dalam siklus kenangan di masa lalu, jangan langsung merasa frustasi. Karena itu adalah fase yang normal dan sehat yang dilakukan oleh otak demi mendapatkan perhatian lebih.

Nah jadi normal-normal saja bagi seseorang yang biasa kembali bernostalgia atau mengingat masa lalunya, dan selalu kita ingat, bahwa saat memikirkan masa lalu usahakan untuk proaktif dan menciptkan ide-ide untuk memecahkan masalah daripada hanya bersikap pasif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun