"When two hearts are meant for each other no distance is so far, no time is so long and no other love can break them apart."
Unknown
Mentari di langit biru Dusseldorf seakan malu-malu untuk menyinari karena tertutup oleh pohon-pohon besar yang rimbun di tempat kami piknik. Â Kami menikmati makanan yang dibawa oleh Chris di Rhine park sambil menatap Rhine River ditemani angin sepoi-sepoi. What a moment.
"Oh terima kasih for lovely lunch, mijn Liefje. Saya kenyang sekali sampai tidak bisa bergerak," ujar saya sambil menggosok perut tanda perut saya sudah sangat penuh.
"Hari yang sangat indah karena ditemani oleh kamu. Setiap bersama kamu, I have got butterflies in my stomach. It is really an awesome feeling. Terima kasih for reminding me what butterflies feel like, Sarah."
"Oh Chris, forget about the butterflies, I feel the whole zoo when I am with you. It's crazy how you turn my world up side down. Kamu satu-satunya di hati saya sekarang." Jawab saya lalu berdiri sambil melompat bahagia ke kiri dan ke kanan.
"Iya, saya kan tempat kamu curhat, kamu sangat berubah, dulu saking seringnya kamu jatuh cinta, kecepatan jatuh cinta kamu melebihi kecepatan cahaya." Chris berkata sambil tersenyum.
"Iya, tapi kamu membuat saya bertekuk lutut. You helped shape my view on love." Jawab saya sambil tersipu malu.
Chris lalu berdiri dan agak membungkukkan badannya yang tinggi dengan bahu bidangnya. Bola mata berwarna hijau emerald yang agak tertutup oleh rambut coklat ikalnya yang agak panjang menatap saya dan berkata dengan intonasi yang sangat lembut.
"You know what,Sarah, meeting you was a fate and menjadi sahabat kamu was a choice, but oh gosh, falling in love with you was totally beyond my control."
"Yep, Chris, this relationship is the one I never expected to be in. The one that swept me off my feet and changed all my view." Jawab saya dengan suara bergetar dan nafas agak tercekak karena hati terasa warm dengan suaranya yang penuh kedamaian.