Meteseh, Tembalang -- Selasa (10/10/2021) -Â Tahun ini Universitas Diponegoro kembali melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengah kondisi pandemi. Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) nya ini dilakukan dalam kondisi khusus, dimana KKN Reguler kali ini dilaksanakan berbeda dengan KKN sebelumnya, yaitu KKN Reguler Mandiri (Pulang Kampung). Perbedaan antara KKN Reguler sebelumnya dengan KKN Reguler Mandiri ini terletak pada lokasi pelaksanaan.Â
Jika biasanya penentuan lokasi KKN dilakukan secara random atau acak oleh LPPM Undip, namun pada lokasi KKN kali ini dapat ditentukan oleh mahasiswa sendiri dimana dapat memilih antara domisili asli atau luar domisili dalam melaksanakan KKN ini.Â
Oleh sebab itu, dengan mempertimbangkan perubahan ketentuan serta kondisi dan situasi akibat Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh Indonesia beberapa tahun terakhir ini, LPPM Undip akan mengusung tema yaitu “Sinergi Perguruan Tinggi dengan masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan (SDG’s).Â
Pada minggu ke 6 dimulai dari tanggal 4 agustus 2021 yang merupakan minggu terakhir pelaksanaan KKN Tim II Undip, Mahasiswa KKN Tim II Undip Kelurahan Meteseh yang melaksanakan KKN pada RW 20 telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat atas izin Ketua RW 20.Â
Setelah dilakukan diskusi terkait teknis yang akan dilakukan dalam sosialisasi, akhirnya pada Minggu, 8 agustus 2021 dari pihak masyarakat RW 20 dan Mahasiswa KKN Tim II Undip bersepakat untuk melakukan sosialisasi secara offline dengan syarat yang berlaku tentunya.Â
Ketua RW 20 dan Bu Kader RW 20 memberikan kepercayaan terhadap keamanan kesehatan dan prokes yang akan dilaksanakan di sosialisasi tersebut. Sosialisasi ini dilaksanakan berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh Ketua RW yaitu mengenai COVID-19.Â
Mengenai Sosialisasi mengenai COVID-19 ini, Bapak Idham Khamami yang merupakan Ketua RW 20 Kelurahan Meteseh mengatakan bahwa permasalahan yang sering muncul khususnya masalah COVID-19 ini ialah masih banyak masyarakat yang hanya mengetahui edukasi mengenai COVID-19 ini hanya sebatas teori. Namun, masih sedikit masyarakat yang mampu mengimplementasikan berbagai edukasi tersebut.Â
Oleh karena itu, beliau mengharapkan dengan sosialisasi ini masyarakat mampu untuk menerapkan berbagai edukasi yang didapatkan mengenai COVID-19 tersebut ke kegiatan sehari hari.
"Semua yang dilakukan itu tidak cukup dilakukan secara teori, inilah yang terjadi di lapangan. hal ini sering saya jalani khusunya tentang masalah COVID ini. Semua yang menangani covid telah mendapatkan teori, tapi begitu di lapangan hanya ada 1 atau 2 orang. Inilah kendala yang sering terjadi, pesan saya kepada mahasiswa untuk dijadikan bahan diskusi adalah bagaimana menyikapi COVID-19 yang sebenernya dan bagaimana kita bisa mengaplikasikan antara teori dan kerja lapangan", kata beliau.
Akhirnya, pada tanggal 10 agustus 2021, telah dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat RW 20 yang mengusung tema "Jangan Takut Covid-19, Mari Kenali Bersama" tentunya sosialisasi dijalankan dengan tetap menerapkan standar prokes serta penjagaan kebersihan yang ketat.Â