Industri Indonesia mengalami beberapa tantangan, yang menjadikannya sulit untuk tumbuh dan bersaing. Seperti kurangnya infrastruktur yang memadai, kompetensi sumber daya manusia, ketersediaan bahan baku, dan regulasi pemerintah. Di banyak daerah, akses jalan dan pelabuhan dan fasilitas energi terbatas, membuat biaya logistik tinggi. Oleh karena itu, produk dalam negeri sulit bersaing dengan barang impor. Secara bersamaan, ketergantungan dari bahan baku impor dan naik turunnya kurs membuat industri lebih mahal.
Di samping infrastruktur, sumber daya manusia juga merupakan masalah. Meskipun Indonesia memiliki populasi yang besar, tingkat keterampilan tenaga kerja masih perlu ditingkatkan agar mereka cukup untuk teknologi modern. Sambil banyak negara lain sudah merayakan transformasi digital dengan cara tertentu, begitu banyak pelaku industri di Indonesia belum memperhitungkan tingginya porsi digital. Kesenjangan investasi dalam pelatihan dan pendidikan teknis menciptakan bahwa pemasok tenaga kerja tidak memenuhi syarat dalam menyebabkan industri.
Terakhir, kebijakan pemerintah yang sering berubah-ubah juga menjadi hambatan bagi pelaku industri dalam strategi jangka panjang. Selain itu, regulasi dan birokrasi yang tumpang tindih juga membuat perencanaan bisnis tidak stabil. Oleh karena itu, perlunya sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan lembaga pendidikan. Dengan keterlibatan politik yang kuat menyangkut investasi infrastruktur, perbaikan keterampilan tenaga kerja yang berkelanjutan, dan kestabilan kebijakan, cakupan sektor industri di Indonesia dapat menjadi sektor perekonomian negara yang paling kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H