Mohon tunggu...
Sarah Anestarina
Sarah Anestarina Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru yang berusaha untuk terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Oooops Tontonannya Kok Gini...?

23 Agustus 2012   02:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:26 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Baru saja nonton acara musik di TV, baru sadar kalau lagu yang sering didengar di radio tentang cinta dinyanyikan oleh anak - anak kecil. Memang diakui jarang sekali menonton acara musik di TV, lebih milih denger di radio. Giliran lihat di TV kaget juga, lagu tentang pacaran, rayuan gombal untuk cewek dinyanyikan anak - anak SD. Dinyanyikan dengan penghayatan seakan - akan sudah pernah mengalami. Ho..ho.. Tapi tidak hanya dilagu, sinetron - sinetron yang dibintangi oleh anak - anakpun bertema yang sama, masih kecil sudah pacaran, banyak rayuan gombal, merendahkan orang lain, kata - kata kasar yang seharusnya tidak perlu diucapkan, banyak lagi yang lain.
Tidak heran, ada saja kasus disekolah tentang anak - anak yang tidak fokus saat pelajaran, seakan - akan diam mendengarkan dan mencatat eh ternyata ketika didekati bukan catatan pelajaran yang tertulis dibuku tetapi tulisan nama cowok, kesal karena tidak satu kelas, sms tidak dibalas... Oops... Mau jadi apa generasi muda di Indonesia... Banyak anak menghabiskan waktu dengan menonton TV, hampir setiap rumah punya TV. Jadi banyak orang yang suka menonton TV. Kalau anak - anak kecil sudah disuguhi dengan tontonan dan lagu - lagu yang seperti itu, pasti hal itulah yang akan merasuki pikiran dan tingkah laku.
Tidak semua TV menanyangkan hal - hal yang tidak mendidik, ada yang sudah menyuguhkan tontonan yang mendidik tetapi berapa banyak yang menontonnya. Apa yang ditonton anak - anak seharusnya ada dalam kontrol orang tua atau orang dewasa yang ada didekatnya. Kita berhak tahu apa yang ditonton mereka dan memberitahu mereka jika tontonan tersebut tidak perlu ditonton karenan tidak mendidik. Yang jadi masalah adalah orang tua juga ikut menonton acara tersebut bersama dengan anak - anak. Ketika mengajar anak - anak dengan media film, mereka sangat tertarik dan antusias menontonnya. Saat satu minggu sesudahnya ketika ditanyakan tentang isi film tersebut, mereka masih mengingatnya dengan jelas.

TV sangat mempengaruhi anak - anak. Mari kita sebagai orang tua, pendidik, atau orang dewasa yang ada disekitar anak - anak bijak memilihkan tontonan yang bermutu dan mendidik. Salut buat saluran TV yang sudah melakukannya dan menyuguhkan tontonan yang bermutu dan mendidik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun