Unsur Intrinsik Novel Orang-Orang Biasa

ANALISIS NOVEL

“ORANG-ORANG BIASA”

KARYA ANDREA HIRATA

Identitas buku

• Judul buku : Orang-orang Biasa
• Penulis : Andrea Hirata
• Penerbit : PT. Bentang Pustaka
• Terbit : 2019
• Halaman : 306

Unsur Intrinsik dalam novel

• Tema : Kekecewaan terhadap realitas pendidikan di Indonesia dan perjuangan sepuluh orang-orang biasa yang telah berkawan sejak duduk di bangku SMA.
• Tokoh dan penokohan :
  • Tokoh Utama
    • Debut Awaludin : Debut adalah Otak dari rencana perampokan 10 siswa SMA. Debut memiliki sifat berani untuk melawan geng pembuli dalam kelas tersebut. Ia benci melihat ketidakadilan dan empati pada Salud yang kerap kali menjadi bahan bulian Trio Bastardin dan Duo Boron.
    • Salud : Salud adalah salah satu tokoh dari kelompok pecundang, rombongan penghuni bangku belakang semasa sekolah. Hal itu menjadikan Salud sebagai korban bully yang dilakukan oleh kelompok siswa nakal yakni Trio Bastardin dan Duo Boron. Namun, tokoh Salud memiliki sifat yang sabar meskipun diejek bahkan dipukul oleh sekelompok pembuli itu.
    • Tohirin : Tohirin adalah salah satu tokoh yang mudah putus asa, Tohirin sudah duakali tidak naik kelas, yang menyebabkan merka di keluarkan dari sekolah. Tetapi atas kemanusiaan, mereka diterima kembali di sekolah kampong dan di tempatkan di bangku yang paling depan.
    • Honorun : Honorun adalah tokoh yang Bodoh, suka membantu dan setia kawan. Honorun adalah kepala rumah tangga yang memiliki 6 anak yang masih kecil-kecil.  Penghasilannya sebagai guru honorer tak memadai keperluan keluarga yang banyak itu.
    • Handai : Seperti namanya Handai adalah tokoh yang sangat suka berhandai-andai, dan sangat terobsesi sebagai pemicara motivasi.
    • Rusip : Rusip adalah tokoh yang sangat jorok dan sedikit kasar kepada teman-temannya, anak-anak tidak ada yang ingin dekat dengan Rusip karena baunya seperti pasar ikan.
    • Nihe : Nihe wataknya sok cantik, merasa paling modern karena menyukai lagu barat, suka berdandan. Sampai dewasa pun masih suka berdandan dan berfoto selfie dengan sahabat karibnya Junilah.
    • Junilah : Junilah yang mempunyai sifat seperti Nihe dan penganut Nihe seratus persen. Di manapun ada Nihe di situpun ada Junilah.
    • Dinah : Dinah merupakan pribadi yang penyayang, bukan hanya kepada anaknya tetapi juga kepada sahabatnya. Dinah memiliki integritas dan tidak mau berbuat jahat. Ide merampok yang diusulkan Debut sempat ditolak olehnya.
  • Tokoh Tambahan
    • Inspektur Abdul Rojali : Inspektur Abdul Rojali adalah tokoh yang banyak terlibat dalam cerita. Ia merupakan seorang polisi yang telah berpengalaman. Inspektur Abdul Rojali memiliki sifat jujur, sederhana, dan tidak mau diberikan keistimewaan. Salah satu gambarannya adalah ketika anak perempuannya gagal dalam seleksi penerimaan siswa baru di sekolah idamannya. Kemudian, seorang guru memberikan tawaran agar anak perempuannya bisa diterima sekolah tersebut karena ia adalah anak seorang pejabat. Akan tetapi, Inspektur menolak dan tetap merasa dirinya hanya polisi biasa dan bukan pejabat yang perlu diberikan keistimewaan.
    • Sersan Muda P.Arbi : Sersan Arbi adalah tokoh yang sopan, ia sangat menghormati atasannya yaitu Inspektur Abdul Rojali, ia akan melakukan segala hal jika inspektur dalam bahaya menurutnya partner adalah segalanya
    • Trio Bastardin: Trio ini merupakan trio yang Bastardin meliputi Jamin dan Tarib. Trio ini dapat dikatakan sebagai tokoh antagonis dalam cerita. Selama menjadi pelajar mereka adalah siswa nakal yang hobi membuli bahkan tak segan untuk memukul, terutama kepada Salud
    • Duo Boron  Duo ini merupakan duo yang berisi Boron dan Bandat dimana perilaku mereka mirip dengan Trio Bastardin, sama sama suka membuli.
    • Aini : Aini merupakan anak dari Dinah dimana Ia adalah anak yang sangat pintar, dan mampu masuk Fakultas Kedokteran. Tetapi dengan ekonomi yang pas pasan membuat Aini berfikir kembali untuk masuk ke Fakultas Kedokteran.
    • Ibu Desi Mal : Ibu Desi merupakan guru Matematika di SMA Debut dkk, ia dikenal dengan guru killer di SMA nya.

• Alur : Alur cerita menggunakan alur campuran yaitu alur maju dan alur mundur.
  • Latar :
    • Tempat: Kota Belantik, Toko Batu Mulia, Jalan Raya
    • Waktu: Pagi Hari, Siang Hari, Malam Hari
    • Suasana: Tegang, Haru, Gembira, Sedih, Bahagia
•  Sudut pandang : Sudut pandang novel Orang Orang Biasa yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yaitu menggunakan nama orang.
• Gaya bahasa : Novel ini menggunakan gaya bahasa perulangan yaitu gaya bahasa yang cara cara melukiskan suatu keadaan dengan cara mengulang-ulang kata, frase, suatu maksud. Yang termasuk ke dalam majas ini antara lain majas anaphora, tautologi, repetisi, epifora, dan lain-lain.
• Amanat :
  • Berkawanlah dengan siapa saja dan jangan membuli terhadap sesama.
  • Meskipun kita dalam kondisi yang sulit sebaiknya tidak menerobos tindakan dalam bentuk kejahatan karena itu tidak menjamin membuat hidupmu menjadi lebih baik.