Mohon tunggu...
Sarah Aldira
Sarah Aldira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pertukaran Batch 3 Universitas Negeri Malang (UM)

Hobi mendengar musik dan kulineran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dialog Mendalam: Eksplorasi Kearifan Lokal dalam Talkshow Bersama Tokoh Adat Ngadas

5 Desember 2023   21:56 Diperbarui: 5 Desember 2023   23:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Desa Ngadas merupakan sebuah desa yang terletak di lereng Gunung Bromo, Jawa Timur, Indonesia. Desa ini kaya akan warisan budaya dan tradisi, termasuk keberlanjutan budaya adat yang masih dijaga dengan baik oleh penduduk setempat. Desa Ngadas memainkan peran penting dalam melestarikan identitas kultural Indonesia. Dalam upaya untuk mengeksplorasi dan menghargai kearifan lokal, sebuah talkshow unik diselenggarakan, menghadirkan tokoh adat yang menjadi penjaga warisan nenek moyang.

Tokoh adat yang diundang menjadi tamu utama talkshow ini adalah pilar kearifan lokal. Mereka membawa pengetahuan mendalam tentang tradisi, nilai-nilai, dan cara hidup masyarakat Ngadas. Dalam dialog mendalam, mereka berbagi cerita tentang bagaimana warisan leluhur masih hidup dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Dokpri
Dokpri
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Pada hari Minggu tepatnya tanggal 3 Desember 2023, kelompok Modul Nusantara Gajayana melakukan kegiatan inspirasi "Talkshow dengan Tokoh Adat di Desa Ngadas" dengan Bapak Muji selaku narasumber sekaligus Kepala Desa Ngadas. Kegiatan talkshow kali ini narasumbernya adalah kepala desa Ngadas, yakni Bapak Muji. Dalam kegiatan ini pemateri memaparkan mengenai Desa Ngadas sebagai desa wisata yang memiliki ragam budaya dan adat istiadat. Beberapa yang disebutkan adalah pete'an, karo, pujan, barian unan-unan, dan resek pamong. Bapak Muji mengatakan bahwa desa Ngadas memiliki keberagaman agama. Terdapat empat agama yaitu agama Budha sebanyak 50%, Islam 40%, Hindu 10%, dan satu keluarga Kristen. Selain itu, terdapat pakaian adat, udeng, dan sarung dari kain tenun goyor yang dipakai dengan berbagai macam cara sesuai kondisi dan keperluan.

Talkshow ini menjadi ajang untuk mengeksplorasi lebih jauh makna di balik upacara adat, kepercayaan, dan kehidupan sehari-hari di Desa Ngadas. Para tokoh adat memberikan wawasan tentang nilai-nilai yang mendasari tindakan mereka, serta pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Tidak hanya menjadi pertunjukan untuk pemirsa, talkshow ini juga membuka ruang bagi partisipasi masyarakat. Pertanyaan dan diskusi dari audiens memberikan dimensi interaktif yang memperkaya pengalaman bersama dan mendorong refleksi lebih lanjut. Talkshow ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi Desa Ngadas dalam menjaga kearifan lokal di era modern. Bagaimana tradisi dapat beradaptasi tanpa kehilangan akarnya menjadi pertanyaan yang muncul, menciptakan ruang untuk pemikiran strategis mengenai keberlanjutan budaya.

Dialog mendalam melalui talkshow ini membawa kita pada perjalanan kearifan lokal Desa Ngadas. Melibatkan tokoh adat sebagai narasumber utama memberikan perspektif yang autentik dan memberdayakan masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga keberlanjutan budaya yang begitu berharga. Sebuah langkah nyata untuk menghormati warisan nenek moyang dan menjembatani tradisi dengan dunia modern.

Kearifan lokal di desa ini tercermin melalui berbagai tradisi adat yang dijaga dengan penuh kehormatan oleh penduduknya.
1. Upacara Adat
Desa Ngadas memiliki beragam upacara adat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Mulai dari upacara pernikahan, penyambutan tamu, hingga upacara keagamaan, setiap ritual memiliki tata cara dan simbolisme tersendiri yang mencerminkan nilai-nilai masyarakat Ngadas.
2. Kebudayaan Pakaian Adat
Pakaian adat menjadi salah satu ekspresi visual dari kearifan lokal. Pakaian tradisional yang dipakai oleh masyarakat Ngadas memiliki desain dan warna yang khas, mencerminkan identitas dan kebanggaan akan warisan budaya mereka.
3. Sistem Kekerabatan dan Hierarki
Desa Ngadas biasanya menerapkan sistem kekerabatan yang kuat, di mana hubungan antarwarga diwarnai oleh nilai-nilai gotong royong dan solidaritas. Hierarki dalam masyarakat adat sering kali tercermin dalam struktur kepemimpinan desa yang dihormati dan diakui.
4. Pertanian Berbasis Kearifan Lokal
Kearifan lokal juga tercermin dalam praktik pertanian di Desa Ngadas. Cara bertani yang diwariskan secara turun temurun mencakup pemahaman mendalam tentang ekosistem setempat, siklus tanam-menanam, serta penggunaan tanaman obat tradisional.
5. Konservasi Alam Berdasarkan Kearifan Lokal
Masyarakat Ngadas memiliki hubungan erat dengan alam sekitar, terutama dengan keberadaan Gunung Bromo. Tradisi-tradisi mereka mencerminkan sikap hormat terhadap alam dan upaya untuk melestarikan lingkungan, menggambarkan keselarasan antara manusia dan alam.
6. Ritual Keagamaan
Ritual keagamaan juga menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Ngadas. Upacara-upacara keagamaan ini tidak hanya menunjukkan keyakinan spiritual, tetapi juga mencerminkan cara hidup harmonis dan bersatu dengan keberadaan alam.
7. Musik dan Tarian Tradisional
Seni musik dan tarian tradisional turut memeriahkan kehidupan masyarakat Ngadas. Alat musik tradisional dan gerakan tarian menggambarkan nilai-nilai, cerita, dan keindahan budaya yang terus dijaga dan dipersembahkan.
Melalui menjaga kearifan lokal ini, Desa Ngadas bukan hanya menjadi destinasi wisata yang menakjubkan, tetapi juga memainkan peran kunci dalam pelestarian dan pengembangan warisan budaya Indonesia yang kaya.

Penulis : Sarah Aldira dan A. Nurcholis Hasmi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun