Mohon tunggu...
Sarah Aldira
Sarah Aldira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pertukaran Batch 3 Universitas Negeri Malang (UM)

Hobi mendengar musik dan kulineran

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Intip Pesona Pantai Tiga Warna yang Membuat Takjub!

12 Oktober 2023   19:45 Diperbarui: 12 Oktober 2023   19:55 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Pantai Tiga Warna terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Pantai yang dibuka pada pertengahan 2014 ini berada di kawasan rehabilitas dan konservasi mangrove, terumbu karang, dan hutan lindung. Pantai Tiga Warna masuk Kawasan Clungup Mangrove Conservation (CMC). Pantai disebut Pantai Tiga Warna karena pantai memiliki gradasi yang terdiri dari tiga warna, yaitu biru, hijau, dan coklat kemerahan. Warna-warna itu berasal dari kedalaman permukaan pantai. Warna biru pada bagian terdalam, hijau pada bagian terdangkal, dan cokelat kemerahan pada pasir pantai. Walaupun berada di pantai selatan, ombak Pantai Tiga Warna cenderung tenang dan merupakan satu-satunya spot snorkeling di Malang.

Pantai Tiga Warna ini berdekatan dengan Pantai Sendang Biru dan dikelola oleh Bhakti Alam yang para anggotanya merupakan masyarakat sekitar. Pantai ini berada di wilayah konservasi tapi dijadikan tempat wisata dan rekreasi. Adanya beberapa peraturan yang diterapkan apabila berkunjung ke wisata Pantai Tiga Warna Malang untuk menjaga kelestarian. Pantai ini masuk di area Rehabilitasi dan Konservasi Mangrove, Terumbu Karang serta Hutan Lindung Desa Sitiarjo, Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Perjalanan yang ditempuh untuk sampai ke Pantai Tiga Warna ini jika menggunakan sepeda motor, bisa masuk hingga pintu utama Pantai Clungup. Namun untuk mobil/kendaraan roda empat harus parkir di depan gang kemudian berjalan kaki sekitar 1 km hingga ke pos tiket (pusat informasi). Ketika sampai di Pos 2 semua barang bawaan wisatawan akan diperiksa oleh pihak pengelola, terutama makanan dan minuman berbungkus yang dapat menimbulkan sampah. Semua barang tersebut kemudian dicatat dan nantinya ketika sudah kembali, bungkus-bungkus makanan tersebut harus dibawa pulang kembali. Ini untuk menjaga kebersihan dan kelestarian pantai.

"Jika ada sampah yang tertinggal akan dikenakan denda Rp.100.000,- per barang. Kami bukan mempermasalahkan uangnya tapi tanggung jawab dari pengunjung" ujar Pak Mustofa selaku pemandu wisata di Pos 2 saat Kelompok Modul Nusantara Gajayana berkunjung. Pengelola sangat menghimbau kepada para wisatawan untuk menjaga kebersihan pantai. Jadi tidaklah heran jika di Pantai Tiga Warga ini bebas dari sampah tak bertuan.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Saat snorkeling, pengunjung dapat menikmati pemandangan bawah laut, terumbu karang yang indah, serta biota laut. Selain itu tempat ini juga bebas dari sampah, para wisatawan bisa melakukan snorkeling menikmati panorama bawah laut seperti terumbu karang yang masih alami. Pihak pengelola menyewakan peralatan snorkeling lengkap (rompi pelampung, kacamata renang dan selang untuk menghidup udara) seharga Rp. 25.000/orang. Keberadaan Pantai 3 Warna ini cukup dekat dengan lokasi Pulau Sempu. Menurut warga sekitar, saat sore hari sekitar pukul 16:30 WIB jika ada segerombol burung bangau terbang rendah melintasi lautan, itu tanda bahwa ada sekelompok ikan lumba-lumba yang berenang di sekitar pantai.

Kawasan Pantai Tiga Warna merupakan Marine Protec Area (MPA). Sehingga, pengunjung hanya dibatasi sebanyak 100 orang per hari. Selain itu, mereka harus melewati pemeriksaan terkait barang bawaan. Pengunjung tidak boleh membuang sampah sembarangan, sampah harus dibawa saat pengunjung keluar kawasan. Hal ini penting diterapkan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menghormati alam saat mengunjungi tempat-tempat seperti Pantai Tiga Warna agar keindahannya dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.

Penulis : Sarah Aldira, A. Nurcholis Hasmi, Sheril Yemina Chinyani Manalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun