Ledok Amprong, tepatnya ada di Desa GubugKlakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kata "Ledok" diambil dari kata legokan atau tempat yang menjorong kebawah, sedangkan "Amprong" adalah nama sungai tersebut. Wisata ini merupakan inovasi dari karang taruna yang dikelola oleh penduduk atau para remaja setempat, dulunya objek wisata ini dikelola oleh dua desa akan tetapi hanya satu desa saja yang fokus mengelolanya hingga sekarang. Wisata ini berada di bawah dan di tengah-tengah perkebunan warga. Akses jalan menuju ke tempat ini kurang lebih 2 km dari GubugKlakah, jika berjalan kaki kita akan melewati banyak pepohonan pinus yang tinggi dan berjejer rapi, serta udara di sekitarnya yang masih segar dan sejuk.
Wisata"Awalnya mendapatkan ide untuk mengembangkan wisata ini kami lihat dari anak-anak yang suka bermain di aliran sungai menggunakan pelepah pisang, akhirnya kami terpikir untuk membuat wahana dengan menggunakan ban karet yang diikatkan tali di setiap sisinya" ujar Pak Nunung selaku pengelola wisata Ledok Amprong.Â
Ada beberapa fasilitas yang disuguhkan dalam objek wisata Ledok Amprong ini diantaranya kemah (camping ground) bagi anak-anak pramuka atau para mahasiswa yang mengadakan acara outbound lantaran terdapat lahan yang terhampar luas di beberapa sudut kawasan, kolam renang anak, kedai makanan ringan memuat harga yang tidak akan membuat kantong menangis, serta toilet umum dan mushola. Selain itu, juga terdapat wahana ekstrim yaitu River Tubing yaitu mengarungi sungai deras dengan batu-batu terjal di pinggiran dengan menggunakan ban karet. Di sekitar Sungai Amprong juga terdapat beberapa gazebo yang tersusun dari material-material kayu, sehingga menambah kesan asri di tempat wisata tersebut.
River Tubing adalah wahana yang menjadi target Mahasiswa PMM 3 Kelompok Gajayana dalam kegiatan Kebinekaan Mengenal Potensi SDA dan sosial Malang Raya di Tubing Poncokusumo (01/10/2023). River Tubing merupakan wahana yang harganya masih dapat dijangkau oleh para pengunjung atau wisatawan sekaligus paling cocok untuk memacu adrenalin. Terdapat berbagai kategori dalam wahana ini diantaranya dalam kategori Long (2,5 km) dikenakan biaya Rp. 175.000/orang mencakup makan gorengan dan teh hangat, Medium (1,5 km) dikenakan biaya Rp. 140.000/orang dan Short (800-900 m) dengan biaya Rp. 65.000/orang. Adapun untuk kategori anak-anak hanya ada satu yaitu Fun (300 m) dengan biaya Rp. 20.000/orang.
Meskipun termasuk jenis wisata yang ekstrem, wisatawan tidak perlu khawatir menaiki wahana ini karena dilakukan dengan menggunakan peralatan yang aman, seperti helm dan rompi pelampung. Selanjutnya, wisatawan diberikan briefing oleh pemandu wisata River Tubing Ledok Amprong terkait materi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama mengarungi sungai dengan ban karet, seperti posisi duduk saat berada di atas ban hingga cara mengendalikan ban karet tersebut. Ketika mengarungi sungai dengan ban karet, wisatawan tidak perlu khawatir akan keselamatan karena setiap wisatawan akan dipandu oleh dua orang, satu di depan dan satu di belakang.
Pemandangan sekitar yang di dominasi oleh pepohonan pinus juga bisa menjadi spot foto yang menarik bagi para pengunjung yang senang berselfie atau berfoto. Wisata ini menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat setempat. Namun, akses jalan yang masih sulit, berkelok dan menurun tajam/terjal disebabkan karena wisata ini terletak di kawasan cekungan tanah yang rendah, Pak Nunung sebagai salah satu pengelola wisata ini berharap adanya perhatian dari Pemerintah Kota Malang untuk dapat membantu mengembangkan objek wisata Ledok Amprong ini.
Penulis : Sarah Aldira, A. Nurcholis Hasmi dan Sheril Yemina Chinyani Manalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H