Sampah adalah salah satu sumber pencemaran lingkungan yang diproduksi setiap harinya oleh manusia. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan berbagai dampak negatif dalam berbagai aspek dalam kehidupan.
Permasalahan mengenai sampah yang terjadi membutuhkan penanganan baik itu dari pemerintah dan juga partisipasi agar dapat ditangani dengan baik. Faktanya, sampah masih menjadi permasalahan faktual yang terjadi di wilayah perkotaan Indonesia, dan salah satunya adalah di Kota Bandung.
Kota Bandung merupakan Kota Metropolitan yang setiap harinya memproduksi sampah dalam jumlah besar. Produksi sampah kota Bandung per harinya mencapai ribuan ton dan tidak semuanya dapat ditangani oleh Pemerintah. Hampir genap 17 tahun yang lalu, Bandung pernah dilanda peristiwa yang disebut dengan “Bandung Lautan Sampah”.
Peristiwa tersebut bahkan sampai memakan korban sebanyakj 157 jiwa karena adanya ledakan yang disebabkan oleh gas metana yang menumpuk. Peristiwa “Bandung Lautan Sampah” menjadi kenangan kelam bagi warga dan juga Pemerintah Kota Bandung.
Belajar dari tragedi sebelumnya, akhirnya Pemerintah Kota Bandung pun meluncurkan sebuah gebrakan baru yaitu program Kang PisMan (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) untuk membantu pengelolaan sampah di Wilayah Kota Bandung.
Dengan tingginya jumlah sampah yang diproduksi setiap harinya, perlu diadakan tindakan segera agar tragedi lautan sampah pada tahun 2005 tidak terulang.
Kurangnya pengelolaan sampah dengan baik dan menumpuknya jumlah sampah di TPA dapat menjadi bom waktu yang bisa saja meledak di waktu kapanpun. Maka dari itu, diluncurkanlah program Kang PisMan pada tahun 2018 sebagai inisiasi Pemerintah Kota Bandung dalam menciptakan kolaborasi antara pemerintah, warga, swasta dan lainnya dalam membangun peradaban baru pengelolaan sampah yang lebih maju.
Munculnya program Kang PisMan ini mendapatkan respon yang baik oleh masyarakat Bandung. Tetapi di sisi lain, masih banyak pula warga Kota Bandung yang tidak mengetahui mengenai program tersebut dan bahkan belum melaksanakannya sama sekali. Dengan itu, Kelompok 51D Kuliah Kerja Nyata Tematik UPI 2022 melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai program Kang PisMan guna membantu Pemerintah dalam pelaksanaan program tersebut.