Mohon tunggu...
sarah aidah
sarah aidah Mohon Tunggu... Guru - hallo everyone!

mahasiswa uin jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemandirian Anak dengan Story Telling

30 Oktober 2020   09:15 Diperbarui: 30 Oktober 2020   09:24 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di masa sekarang ini hampir setiap orang tua menginginkan anaknya memiliki kemandirian di usia dini bukan? Yuk kita simak apakah bisa dengan story telling bisa meningkatkan kemandirian anak?

Dalam perkembangan anak usia dini terdapat masa emas atau Golden age. Apa itu masa golden age?  Masa yang terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. 

Masa ini merupakan masa yang penting untuk meletakan dasar pertama dalam kemampuan kemandirian anak. Kenapa sangat penting untuk meningkatkan kemandirian anak? Adanya kemandirian pada anak itu sangat penting karena dengan mempunyai sifat mandiri, anak tidak mudah bergantung kepada orang lain, mampu melakukan sesuatu tanpa bantuan, dan bertanggung jawab atas konsekuensi yang menyertai pilihannya. 

Menurut Sumahamijaya (2003) Kemandirian adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-hari sesuai dengan tahapan perkembangan dan kapasitasnya. Kemandirian berasal dari kata mandiri yang berarti dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung kepada orang lain, tapi menggunakan kekuatan sendiri. Kemandirian diartikan sebagai sesuatu hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

Dalam meningkatkan kemandirian anak pembelajarannya harus dibutuhkan stategi dan stimulus agar pertumbuhan perkembangan anak mencapai maksimal karena kemandirian tidak tumbuh dengan sendirinya. Diperlukan kolaborasi kerjasama antara anak, orangtua maupun lingkungan. 

Kemandirian yang dimaksud contohnya anak usia dini mulai dapat mengurus dirinya sendiri dari hal-hal yang ringan, seperti mencuci tangan, menyisir rambut, mandi, memakai baju sendiri dan sebagainya. Nah salah satu cara yang tepat untuk mengembangkan kemandirian yaitu dengan story telling. 

Apa yang dimaksud story telling? Story telling ialah penyampaian cerita kepada para pendengar yang dirasa tepat dijadikan metode pembelajaran bagi anak karena sifatnya yang menyenangkan, tidak menggurui, serta dapat mengembangkan imajinasi. 

Tepat sekali yaa untuk meningkatkan kemampuan mandiri anak. Melalui cerita-cerita yang seru dan kreatif, Anak pun tanpa tidak sadar mengikuti atau menerapkan kemandirian yang ada didalam cerita tentunya tanpa menggurui. Yuk kita lihat ada beberapa manfaat story telling penting untuk kemandirian anak yaitu:

  • Memberikan ruang lingkup yang bebas pada anak untuk mengembangkan kemampuan bersimpati dan berempati terhadap peristiwa yang menimpa orang lain. Hal tersebut mandasari anak untuk memiliki kepekaan sosial.
  • Memberi contoh pada anak bagaimana menyikapi suatu permasalahan dengan baik, bagaimana melakukan pembicaraan yang baik, sekaligus memberikan pelajaran pada anak bagaimana cara mengendalikan keinginan-keinginan yang dinilai negatif oleh masyarakat.
  • Memberikan pelajaran budaya dan budi pekerti yang memiliki retensi lebih kuat dari pada pelajaran budi pekerti yang diberikan melalui penuturan dan perintah langsung.
  • Memberikan rasa tahu anak akan peristiwa atau cerita, alur, dan yang demikian itu menumbuhkan kemampuan merangkai hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa dan memberikan peluang bagi anak untuk belajar menelaah kejadian-kejadian di sekelilingnya.
  • Memberikan daya tarik bagi anak karena di dalam bercerita ada efek rekreatif dan imajinatif yang dibutuhkan anak usia dini untuk mengembangkan kemandiriannya.
  • Memudahkan anak untuk memiliki kepercayaan diri dan motivasi intrinsik yang tinggi.
  • Memiliki sikap kemandirian bertanggung jawab yang ditunjukan oleh tokoh-tokoh dalam cerita.

Wah, manfaatnya banyak sekali yaa. Dalam story telling kita juga perlu memilih cerita yang sesuai yaa dengan karakteristik anak dan usia anak. Cerita yang cocok untuk anak usia dini biasanya bergendre fabel atau cerita fantasi. Ceritanya lebih dipilih fokus terhadap peningkatan kemandirian anak. 

Ohiya, untuk para orang tua agar anak lebih antusias mendengar ceritanya dan lebih imajinatif bisa menggunakan media seperti : boneka tangan, big book ( buku besar) dan lain sebagainya. Nah mulai sekarang untuk para orang tua tidak perlu bingung lagi yaa bagaimana mengembangkan kemandirian anak. keep spirit and keep going on mom !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun